Berita terpopuler detikTravel, Minggu (18/2) kemarin tentang sebuah katedral di Inggris yang jadi lokasi acara disko ajep-ajep. Umat Kristiani pun marah!
Katedral Canterbury disulap menjadi venue acara disko. Meskipun acaranya silent disco, tapi tetap saja itu membuat umat Kristen mengamuk.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 750 orang memadati Katedral Canterbury untuk menghadiri acara silent disco yang bertemakan musik-musik era tahun 1990-an.
Acara ini memang tidak seperti acara disko pada umumnya. Dalam acara silent disco, pengunjung akan menikmati alunan musik disko dari headphone masing-masing yang diputarkan oleh DJ. Jadi suasana di sana akan tetap senyap.
Namun pengunjung tetap bisa mengangguk-angguk ataupun bergoyang mengikuti irama musik disko yang keluar dari headphone yang mereka kenakan. Itulah mengapa acara ini disebut silent disco alias disko diam.
Meski acaranya sunyi senyap, umat Kristen di Inggris kabarnya marah atas acara tersebut. Mereka tidak terima tempat ibadahnya digunakan sebagai tempat ajojing.
"Kami tidak ingin ada pesta penuh minuman beralkohol, sambil mendengarkan musik Eminem di Rumah Tuhan," protes Dr Cajetan Skowronski, selaku perwakilan pendemo, seperti dikutip dari New York Post, Jumat (16/2/2024).
Skowronski menyebut tidak ada agama lain di dunia yang bakal menggunakan bangunan suci, seperti Katedral Canterbury, sebagai tempat acara musik disko. Acara musik disko seperti itu, diyakini Skowronski, akan membuat umat Nasrani kehilangan keimanannya.
"Disko dan pesta seperti itu bagus, tapi hanya jika digelar di tempat yang semestinya. Di kelab malam bagus, tapi Katedral Canterbury tidak dibangun untuk acara ini," semprot Skowronski.
Baca juga: Pohon Pisang Aneh Jadi Tempat Piknik Dadakan |
Skorownski akan menggerakkan sekitar 30 umat kristiani lainnya untuk menggelar demo damai untuk memprotes pimpinan katedral yang mengizinkan acara disko digelar di bangunan bersejarah tersebut.
"Jika kita tidak melawan, kuil kuno kami ini akan berubah menjadi kelab malam betulan. Dan keimanan Kristen di negara ini akan musnah. Kami akan menjaga tempat ini seusai dengan fungsi aslinya, sebagai tempat untuk memuja Tuhan," pungkas Skorownski.
Sebuah jajak pendapat pun digelar mengenai acara silent disco tersebut. Hasilnya cukup mengejutkan, sebanyak 54 persen warga setempat ternyata setuju dengan event disko tersebut. Sementara itu, 46 persen sisanya menolak event disko di Katedral Canterbury.
"Katedral akan selalu menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, lebih luas dari fungsi utamanya sebagai pusat pemujaan agama Kristen. Acara dansa dan berbagai acara lainnya pernah digelar di katedral ini selama berabad-abad. Di Alkitab juga bahkan merayakan penobatan Raja David. Saya akan pastikan acara ini tetap layak dan menghormati katedral," balas Dr Monteith, pimpinan Katedral Canterbury.
Selain berita di atas, berita terpopuler detikTravel Minggu (18/2) kemarin adalah soal desa yang warganya pantang menjual nasi hingga alasan mengapa disebut Gunung Padang, padahal lokasinya ada di Cianjur.
Berikut Berita Terpopuler detikTravel, Minggu (18/2/2024):
1. Katedral Dipakai buat Acara Disko Ajep-ajep, Umat Kristen Meradang
2. Jangan Cari Nasi di Desa Ini, karena Warganya Pantang Jualan Nasi
3. 79 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia
4. Pramugari Bocorkan 'Hack' Cara Bawa Benda Cair di Pesawat dengan Mudah
5. Penumpang KAI Nyalain Kipas Gantung di Gerbong, Traveler: Balik Zaman Kegelapan?
6. 100 Penumpang Terlantar, Pilot Tolak Terbang karena Pesawat Bau
7. Heboh Penumpang Kereta Pasang Kipas Gantung di Gerbong, Wusss!
8. Gagal Maning, Drone Dragon Show MBS Gagal Maning
9. Healing Sejenak, Ini 3 Kafe Suasana Ijo-ijo di Bekasi
10. Alasan Disebut 'Gunung Padang' Padahal Lokasinya di Cianjur
Simak Video "Video Katedral Jakarta Gelar 2 Kali Misa di Sabtu Suci Hari Ini"
(wsw/wsw)