Wisman Indonesia Disalip Vietnam, Menparekraf: Kita Pariwisata Berkualitas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisman Indonesia Disalip Vietnam, Menparekraf: Kita Pariwisata Berkualitas

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 26 Feb 2024 20:10 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyambut wisatawan mancanegara (wisman) pertama di tahun 2024 di Pelabuhan Bandar Bentan Telani, Bintan Kepulauan Riau (Kepri), (1/1/2024).
Ilustrasi wisman (Foto: Kemenparekraf)
Jakarta -

Indonesia disalip Vietnam dalam hal jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Menanggapi itu, Menparekraf Sandiaga Uno menyebut bahwa Indonesia sedang menyasar turis yang berkualitas.

Pemerintah, kata Sandiaga akan terus berbenah dalam menggaet wisman tujuannya. Mempersiapkan strategi yang jitu juga sangat diperlukan dalam pelaksanaannya.

"Jadi persaingan ini memang harus kita hadapi dengan strategi yang jitu. Tapi di samping itu kita juga lagi bertransformasi menuju pariwisata yang berkualitas," kata Menparekraf Sandiaga Uno di kantornya, Senin (26/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan hanya jumlah, banyak-banyakan kunjungan wisatawan, tapi kita ingin juga kualitas kunjungan mereka lebih baik tahun ini," ungkap dia.

Jadi, capaian jumlah kunjungan turis asing di negara-negara Asia Tenggara selama 2023 itu kembali mencuat setelah dipublikasikan oleh Vietnam Express. Di peringkat keempat bukan lagi ditempati Indonesia, tetapi sudah digeser oleh Vietnam.

ADVERTISEMENT

Ya, Vietnam berada di urutan keempat dengan total 12,6 juta turis. Sementara itu, Indonesia duduk di urutan kelima dengan catatan 11,7 juta turis.

Hitungan di atas sudah diprediksi oleh Menparekraf Sandiaga Uno. Salah satu yang menghambat pertumbuhan wisman di Indonesia adalah penerbangan langsung.

"Kita sudah memprediksi ini dari awal. Karena interkonnektivitas kita sudah mencapai angka di atas 80% dari segi kapasitas penerbangan dan juga ketersediaan kursi," kata dia.

"Jadi tanpa adanya penambahan penerbangan dan ketersediaan kursi karena kita negara kepulauan, kita sudah sangat bersyukur mencapai 11,7," imbuh Sandiaga.

"Ini saya sujud syukur kemarin. Karena kita sudah tahu bahwa keterbatasan kita kemarin itu adalah interkonnektivitas," tegas dia.

Puji Vietnam, maskapai nasionalnya luar biasa

Selain itu jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi, kata Sandiaga, negara-negara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia telah jor-joran dari segi membebaskan visa kunjungan. Bahkan, India saat ini sudah membebaskan visa kunjungan bagi masyarakat Indonesia.

"Sementara kita kan asasnya reciprocity. Sampai sekarang ini kita belum memberikan secara risiprokal karena masih dalam kajian yang sudah kita ajukan lebih dari 3 bulan yang lalu," terang dia.

"Jadi ini beberapa PR-PR yang harus kita lakukan. Tapi kita sangat bersyukur bahwa posisi kita masih bisa diangkat 11,7 juta," ujar Sandiaga.

Selain itu, Sandiaga menilai bahwa Vietnam sangat luar biasa dalam penambahan jumlah penerbangan internasional. Maskapai nasionalnya pun sangat mendukung apa yang diinginkan pemerintah.

"Vietnam ini luar biasa penambahan jumlah penerbangannya malah mereka punya maskapai yang sangat aktif Vietjet ini membuka terus jalur kunjungan. Kalau tidak salah ada 2 juta wisatawan dari Korea sendiri, dan dari India lebih dari 50 penerbangan per hari ke Vietnam," jelas dia.




(msl/wsw)

Hide Ads