Di Kota Denpasar, sebuah monumen simbol perjuangan rakyat Bali berdiri megah. Namanya Monumen Bajra Sandhi. Menyimpan beragam kisah heroisme rakyat Bali dari masa ke masa.
Pendirian Monumen Bajra Sandhi bermula dari terpilihnya rancangan arsitektur karya mahasiswa Universitas Udayana, Ida Bagus Gede Yadnya tahun 1981. Rancangan itu direalisasikan pada Agustus 1988 atas prakarsa mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra.
Tepat pada 14 Juni 2003, Monumen Perjuangan Rakyat Bali diresmikan oleh Presiden RI kala itu, Megawati Sukarnoputri.
Monumen itu berdiri kokoh dengan eksteriornya yang detail dan khas Bali. Monumen itu bukan hanya wah, tetapi juga sarat makna dan filosofi ajaran Hindu. Bangunan itu seperti genta (bajra) sering digunakan oleh pendeta Hindu saat merapal mantra dengan ukuran raksasa.
"Nama "Bajra Sandhi" itu berasal dari bentuk bangunan yang jika dilihat menyerupai lonceng para pendeta Hindu, yang dalam bahasa Bali disebut bajra atau genta," kata I Made Artana Yasa, kepala UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali.
Tak lepas dari semangat kemerdekaan RI, Bajra Sandhi juga mencerminkan jiwa nasionalisme. Monumen itu memiliki 17 buah anak tangga Kori Agung (pintu utama), delapan buah tiang Agung yang terdapat dalam gedung, dan tinggi monumen dari dasar sampai puncak 45 meter.
Apabila angka-angka tersebut dirangkai, maka tersusun angka 17, 8, dan 45 yang menunjukkan tanggal bulan dan tahun Proklamasi Kemerdekaan RI yaitu 17 Agustus 1945.
Secara vertikal monumen ini terbagi menjadi tiga bagian, sesuai dengan konsep Tri Angga. Nistaning Utama Mandala (Nistaning Angga) adalah lantai gedung monumen yang terbawah. Pada bagian ini terdapat ruang Informasi, ruang pameran, ruang perpustakaan, ruang rapat, dan toilet. Di tengah lantai ini terdapat telaga yang dinamani Puser Tasik dengan 8 tiang agung, dan jalan tangga naik merupakan Tapak Dara.
Madyaning Utama Mandala (Madianing Angga) adalah lantai tengah atau lantai dua yang dimanfaatkan untuk penempatan diorama. Utamaning Utama Mandala (Utamaning Angga) adalah lantai teratas yang berfungsi sebagai Ruang Peninjauan dan tempat menikmati keindahan di sekeliling monumen.
Penyampaian kisah heroisme dari perjuangan Rakyat Bali semakin klop dengan adanya 33 diorama di lantai 2 monumen ini. Diorama ini menyajikan dan menggambarkan adegan atau proses masa kehidupan masyarakat Bali secara 3 dimensi. Diawali dengan masa pra sejarah hingga masa perjuangan kemerdekaan.
Ternyata nggak cuma Jakarta yang punya monumen, Bali juga punya loh. Bentuknya pun unik dan khas Bali banget. Kepo dengan kemegahannya ?
Yuk berkunjung ke Bajra Sandhi!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!