Kampung Monyet di Thailand Ingin Basmi Monyet Perampok

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kampung Monyet di Thailand Ingin Basmi Monyet Perampok

Weka Kanaka - detikTravel
Selasa, 28 Mei 2024 20:35 WIB
Festival monyet merupakan acara yang mempromosikan pariwisata Lopburi di kalangan wisatawan internasional setiap tahun. Tema kali ini berfokus untuk memberikan makan para monyet.
Monyet-monyet di Kota Lopburi, Thailand. (Getty Images/Lauren DeCicca)
Jakarta -

Sebuah kota di Thailand yang terkenal akan monyetnya sedang tidak baik-baik saja. Angka monyet liar yang gemar merampok bertambah dan pemerintah ingin mengendalikannya.

Melansir Huffpost, Selasa (28/5/2024), beberapa kasus konflik antara monyet dan manusia membuat pihak berwenang di lopburi, Thailand tengah, ingin mengurangi jumlah populasi monyet.

Jika upaya berjalan lancar, diprediksi sebagian besar monyet akan berada di balik jeruji besi sebelum dipindahkan ke tempat lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahap pertama dari rencana tersebut dilakukan pada Jumat (24/5). Para petugas memberi umpan di dalam kandang dengan makanan kesukaan para monyet. Kemudian mereka menunggu para monyet kelaparan agar membuat mereka lengah.

Adapun kandang-kandang itu sudah diletakkan di jalan sejak awal minggu, sehingga membuat monyet-monyet terbiasa akan kehadirannya dan menganggapnya tidak mengancam. Hasilnya salah satu jebakan berhasil menangkap tiga kera terjebak dengan umpan buah rambutan.

ADVERTISEMENT

Diperkirakan ada sekitar 2.500 monyet yang berkeliaran di sekitar kota itu. Sedangkan upaya itu baru berhasil menangkap sekitar 33 monyet. Upaya itu berlangsung selama lima hari di bulan Mei dan kemungkinan akan dilakukan kembali.

Beberapa monyet rencananya akan dibiarkan berkeliaran untuk menjaga citra Lopburi sebagai kota monyet di Thailand. Namun, upaya penangkapan monyet liar juga bukan hal mudah.

"Dengan kecerdasan monyet, jika beberapa dari mereka masuk ke dalam kandang dan tertangkap, monyet-monyet lain yang berada di luar tidak akan masuk ke dalam kandang untuk mengambil makanan karena mereka telah mengetahui apa yang telah terjadi pada teman-temannya," ujar Departemen Konservasi Taman Nasional, Margasatwa, dan Tumbuhan Thailand, Patarapol Maneeorn.

Sementara itu, monyet memang telah menjadi simbol kota sejak lama bagi daerah yang berjarak 140 kilometer di utara Bangkok. Monyet juga jadi daya tarik utama bagi para turis. Namun, para monyet bertindak semakin agresif dan dapat dilihat pada beberapa video ketika monyet merebut makanan dan menyebabkan cedera masyarakat.

Bahkan, sebuah toko onderdil mobil di sekitar sana sampai berdagang di balik kawat. Pemiliknya membangun pagar kawat sejak pandemi Covid-19, tetapi juga agar menjaga para monyet masuk.

"Ketika ada banyak monyet di sekitar, pelanggan takut membeli barang di toko. Hanya pelanggan tetap kami yang tidak takut," kata Supaporn Tantiwong.

Walikota Chamroen Salacheep pun setuju bahwa monyet-monyet tersebut selain mendatangkan pengunjung, juga berdampak buruk pada perdagangan. Dilihat dari toko-toko dan mal mengalami penurunan pendapatan dan bahkan rumah-rumah penduduk rusak. Katanya, Lopburi hampir menjadi kota yang ditinggalkan.

"Setelah operasi kami selesai, saya akan melakukan pembersihan besar-besaran di seluruh kota dan mengecat semua bangunan untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat," kata Chamroen.

Jika ditelaah, itu bisa menjadi hal yang suram bagi monyet-monyet di Lopburi. Tetapi pemerintah lokal sedang mengupayakan kehidupan baru bagi para primata itu.

Pada hari Jumat, pihak berwenang mulai membius mereka untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum membersihkan dan mensterilkan mereka serta mentato mereka sehingga mereka dapat diidentifikasi untuk menyimpan catatan yang akurat.

Setelah itu, mereka akan memindahkan mereka ke kandang besar di luar pusat kota, sambil mencari tempat tinggal permanen.




(wkn/fem)

Hide Ads