Spending Turis Eropa Terbanyak-ASEAN Terendah, Sandiaga: Harus Diseimbangkan

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Senin, 03 Jun 2024 22:05 WIB
Foto: Menparekraf Sandiaga Uno (Muhammad Lugas Pribady/detikTravel)
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data turis terbanyak mengeluarkan uang selama liburan di Indonesia. Hasilnya, turis Eropa terbanyak, ASEAN terendah.

Menurut data pengeluaran biaya selama berkunjung di Indonesia tahun 2023 dari BPS, wisman dari Austria menduduki peringkat pertama terkait besaran pengeluaran selama liburan di Indonesia.

Turis Austria berada di posisi pertama dengan biaya sebesar Rp 69,4 juta. Diikuti Swiss di posisi kedua dengan Rp 67,4 juta, dan wisman dari Inggris dengan Rp 55,1 juta.

Sementara itu, wisman dari kawasan Asia Tenggara berada di posisi terendah dalam pengeluaran biaya selama liburan di Indonesia. Turis asal Malaysia hanya mengeluarkan uang Rp 9,6 juta, lalu disusul Thailand sebesar Rp 11 juta, serta Vietnam kurang lebih Rp 12,3 juta.

Menurut Menparekraf Sandiaga Uno, besaran pengeluaran turis asing yang masih rendah harus digenjot untuk menghasilkan dampak yang positif untuk negara.

Meski spendingnya besar, tapi secara kuantitas, wisman dari Austria yang datang jumlahnya sedikit. Sedangkan, wisman Asia Tenggara walaupun pengeluarannya sedikit, tapi kuantitas pelancongnya banyak.

"Harus di-balance, karena Eropa ini Austria yang paling tinggi, itu kita harus perbanyak. Memang secara spending terbesar, tapi jumlahnya nggak banyak dari segi kuantitas, tapi yang dari Asia Tenggara jumlahnya banyak, tapi spendingnya terendah," kata Sandiaga usai acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Senin (3/6/2024).

Sandiaga mengatakan, harus adanya penyeimbangan untuk meningkatkan kualitas pariwisatanya. Agar target quality tourism-nya mampu mencapai titik yang diinginkan.

"Jadi ini kita harus cari titik temu equilibriumnya supaya target kita untuk meningkatkan kualitas itu bisa tercapai," ungkapnya.

"Saya berharap akan ada penyesuaian dan penyeimbangan dari pola promosi kita dan paket-paket pariwisata yang lebih cocok untuk (wisatawan) Eropa dan juga Asia Tenggara. Sehingga tercapai harapan kita untuk quality tourism," lanjut Sandiaga.

Sebagai informasi, wisman yang berkunjung ke Indonesia mengeluarkan rerata biaya per sekali kunjungan sebesar Rp 1.625,36 dolar AS atau setara Rp 23,6 jutaan. Pengeluaran biaya tersebut meningkat 12,25% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

"Peningkatan rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per kunjungan tahun 2023, salah satunya disebabkan oleh meningkatnya rata-rata lama tinggal wisatawan di Indonesia," tulis BPS.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Imigrasi, durasi kunjungan wisman ke Indonesia di tahun 2023 sekitar 12,71 malam. Sedangkan di tahun 2022 hanya 12,45 malam.

Selain karena durasi tinggal, besaran pengeluaran per malam wisatawan juga jadi berpengaruh terhadap total pengeluaran wisman dalam sekali kunjungan.

Tahun 2023, pengeluaran wisman untuk satu malam bisa mencapai 127,88 dolar AS atau setara Rp 2 jutaan, meningkat 26,45% dari tahun 2022 yang hanya 101,13 dolar AS atau setara Rp 1,6 jutaan.



Simak Video "Video Menlu Sugiono: Prabowo Dorong Papua Nugini Gabung ASEAN"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork