Apes, penumpang membawa dua buah granat replika dalam penerbangan. Eh, benda itu terdeteksi x-ray dan ia ditangkap.
Melansir Independent.co.uk, Selasa (16/7/2024), peristiwa itu terjadi di Bandara Internasional Hilo di Hawaii. Bandara tersebut sempat terhenti sejenak saat petugas keamanan menemukan dua benda yang diduga granat di dalam tas jinjing seorang pria Jepang.
Lantas petugas langsung mengevakuasi area terminal pada Selasa (9/7) pagi. Menurut Departemen Kepolisian Hawaii, tim penjinak bom memastikan bahwa granat itu adalah granat inert yang tidak memiliki bahan peledak atau tidak dapat meledak.
Juru bicara kepolisian Denise Laitinen pada hari Rabu (10/7), mengatakan tengah mendalami granat yang tidak aktif tersebut. Namun, polisi langsung menangkap pria berusia 41 tahun dari Kanazawa, Jepang, yang diduga membawa barang tersebut.
Dia dibawa ke fasilitas penahanan di Hawaii timur dan kemudian dibebaskan sambil menunggu penyelidikan selanjutnya.
"Pada pukul 6.45 pagi, polisi menangkap Akito Fukushima, 41 tahun, dan Kanazawa, Jepang, atas tuduhan ancaman terorisme tingkat pertama. Fukushima dibawa ke Fasilitas Penahanan HPD di Hawaii Timur dan tetap ditahan sementara Detektif Bagian Investigasi Kriminal Area I melanjutkan penyelidikan. Bandara kembali beroperasi pada pukul 6.50 pagi," jelas Kapten Polisi Hawaii Brian Prudencio kepada stasiun televisi lokal Khon2.
"Dia bertindak kooperatif dengan para petugas, namun belum bisa dipastikan saat ini karena para detektif masih melanjutkan penyelidikan mereka," dia menambahkan.
Adapun Administrasi Keamanan Transportasi melarang bahan peledak maupun replika bahan peledak, termasuk granat tangan, dalam bagasi terdaftar atau bagasi kabin. Jika pelancong ragu dengan barang yang akan dibawa, bisa menghubungi pihak maskapai ataupun pihak bandara.
"Polisi mengingatkan masyarakat bahwa replika bahan peledak, seperti granat tangan, dilarang dalam bagasi terdaftar dan bagasi kabin. Petugas TSA juga memiliki keleluasaan untuk melarang barang apa pun melalui pos pemeriksaan jika mereka yakin barang tersebut menimbulkan ancaman keamanan," ujar Prudencio.
Simak Video "Video: Parlemen Serbia Chaos, Partai Oposisi Lempar Granat Asap di Tengah Rapat"
(wkn/fem)