Hotel Syariah memiliki perbedaan mendasar dengan hotel konvensional, dimana hotel ini punya aturan dan kebijakan yang harus dipatuhi traveler. Apa saja?
Hotel syariah mulai nge-tren di kalangan traveler. Menginap di hotel ini, traveler akan merasakan pengalaman yang berbeda dari biasanya.
detikTravel pun menginap di Hotel Aston Pekalongan Syariah untuk mencari tahu sendiri apa sih perbedaan hotel ini dengan hotel konvensional.
Menerapkan prinsip-prinsip syariat Islam dalam setiap pelayanannya, membuat hotel syariah memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan hotel biasa.
Berikut 6 Perbedaan Hotel Syariah dan Konvensional:
1. Pasangan Wajib Menunjukkan Bukti Telah Menikah
Di hotel konvensional, biasanta traveler berpasangan hanya akan dicek identitas KTP-nya, apakah sudah sesuai dengan pemesanan atau tidak, tidak ada pengecekan status pernikahan.
Namun di hotel syariah, mereka akan mengecek apakah traveler berpasangan yang datang ke hotel mereka sudah menikah atau tidak. Caranya dengan mengecek KTP keduanya, apakah alamat domisilinya sama atau tidak.
Biasanya pasangan suami istri akan memiliki alamat domisili yang sama di KTP-nya. Atau bisa juga dengan menunjukkan bukti nikah lainnya seperti foto, surat nikah atau Kartu Keluarga.
Pasangan yang bukan mahram dilarang untuk menginap di hotel syariah. Jika tidak bisa menunjukkan bukti-bukti tersebut, pasangan traveler bisa ditolak untuk menginap di hotel syariah dan uang yang sudah dibayarkan akan direfund.
Baca juga: Bagaimana Cara Check In di Hotel Syariah? |
2. Menyediakan Makanan-Minuman Halal
Sebagai hotel syariah, Aston Pekalongan Syariah menyediakan makanan dan minuman yang sudah dijamin halal. Minuman beralkohol tidak disajikan dan diperjualbelikan di hotel ini. Traveler juga dilarang membawa minuman beralkohol ke dalam kamar.
3. Memiliki Masjid di Dalam Hotel
Aston Pekalongan Syariah memiliki masjid Ar Raudha di lobby mereka. Keberadaan masjid ini menjamin para tamu dan karyawan bisa memenuhi kebutuhan salat berjamaah mereka.
Di hari Jumat, akan ada salat Jumat berjamaah di masjid ini dengan menghadirkan khatib ustaz setempat. Oh iya, tempat wudlu di masjid ini juga dipisah antara pria dan wanita. Para akhwat tidak perlu khawatir terlihat auratnya saat sedang berwudlu.
4. Tidak Ada Musik
Di Hotel Aston Pekalongan Syariah juga tidak ada musik yang diputar. Beberapa kalangan umat Islam memang menganggap musik itu haram.
5. Ditemani Alunan Murottal dan Kajian
Sebagai gantinya, Hotel Aston Pekalongan Syariah memutar Murottal Al Quran berganti-gantian dengan Dzikir, Shalawat dan kajian dari ustaz selama 24 jam non stop.
Alunan Murottal itu akan terdengar dari lobby, lorong kamar hingga ke dalam kamar. Namun jika ada traveler yang tidak ingin mendengarnya atas alasan pribadi, bisa memilih untuk mengecilkan volume melalui tombol di kamar masing-masing.
6. Disediakan Alat Salat Lengkap dan Al Quran
Di dalam kamar, traveler akan disediakan alat salat lengkap. Laki-laki disediakan sarung, sementara wanita disediakan mukena. Ada pula sajadah yang bisa dipakai.
Tak hanya itu, ada juga buku doa-doa dan mushaf Al Quran di setiap kamar. Di setiap kamar juga dilengkapi arah penunjuk Kiblat, sehingga traveler tidak perlu bingung untuk salat menghadap ke mana.
Simak Video "Menikmati Wisata Tersembunyi Madura, dari Myze Sumenep"
(wsw/wsw)