Warga Yunani Geram dengan Polisi yang Tebang Pilih Tindak Pelanggar Lalu Lintas

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Kamis, 16 Jan 2025 19:05 WIB
Ilustrasi. (Getty Images/piranka)
Jakarta -

Warga Yunani marah setelah kecelakaan fatal di Kreta akibat pengemudi mabuk dan tidak ditahan polisi. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada petugas terkait insiden itu.

Pengemudi tersebut kemudian terlibat dalam kecelakaan yang menewaskan seorang pemuda berusia 22 tahun. Pemerintah setempat menyatakan bahwa semua sanksi yang diperlukan akan diterapkan terhadap petugas di Pulau Kreta setelah insiden tersebut.

Mengutip The Independent, Kamis (16/1/2025) kecelakaan itu terjadi pada Sabtu pagi di kota Chania dan memicu kemarahan di seluruh Yunani, dengan anggapan adanya perlakuan istimewa bagi orang-orang tertentu.

Kreta dikenal dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan Yunani sendiri termasuk negara dengan tingkat kematian lalu lintas tertinggi di Uni Eropa.

Media lokal melaporkan bahwa tersangka yang identitasnya dirahasiakan sesuai dengan hukum Yunani, adalah seorang pengusaha lokal yang cukup dikenal.

Menteri Perlindungan Warga Negara, Michalis Chrisochoidis, mengungkapkan bahwa jelas undang-undang tidak dijalankan dengan baik. Ia menyebutkan bahwa terdapat persepsi dan kebiasaan yang muncul di beberapa komunitas lokal yang mempengaruhi pelaksanaan hukum, meskipun ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak dapat dibenarkan.

"Ini tidak bisa dimaafkan!," ujarnya dengan tegas.

Chrisochoidis juga menambahkan bahwa petugas polisi yang terlibat akan mendapatkan sanksi setelah proses penyelidikan dilakukan melalui prosedur administratif dan peradilan yang sesuai.

Pengemudi tersebut sebelumnya dihentikan oleh polisi pada Jumat malam dan menjalani tes alkohol, hasilnya menunjukkan hasil positif. Ia juga mengemudi tanpa SIM karena SIM-nya sebelumnya telah disita akibat pelanggaran mengemudi dalam keadaan mabuk.

Meskipun kadar alkoholnya jauh melebihi batas dan ia mengemudi tanpa SIM, polisi tidak menahannya seperti yang diharuskan oleh hukum, melainkan hanya memberinya denda. Polisi kemudian menyerahkan kunci mobil SUV-nya kepada penumpangnya yang dalam keadaan sadar.

Namun, pengemudi tersebut kemudian mengambil kembali kunci dan terlibat dalam kecelakaan yang merenggut nyawa Panagiotis Karatzis. Ayah korban, Antonis Karatzis, menyampaikan kekesalannya dengan mengatakan bahwa jika praktek itu terjadi kembali, bisa jadi peristiwa itu terulang kembali.

"Panagiotis tidak akan menjadi korban terakhir," dia berkata pilu.

Ia menambahkan bahwa dengan mentalitas yang ada, situasi seperti itu tidak akan pernah berubah.



Simak Video "Tak Terima Ditilang, Pria di Gowa Ngotot dan Marah-marah ke Polisi"

(upd/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork