Trauma Kecelakaan Jeju Air, Korsel Perketat Pengawasan Penerbangan Murah

bonauli - detikTravel
Jumat, 24 Jan 2025 08:39 WIB
Kecelakaan Jeju Air (AP Photo/Ahn Young-joon)
Jakarta -

Buntut kecelakaan Jeju Air membuat Korea Selatan lebih serius mengawasi keamanan penerbangan berbiaya rendah. Negeri Ginseng itu meninjau ulang kebijakan.

Salah satu caranya dengan meningkatkan pengawasan terhadap penerbangan berbiaya rendah, termasuk memperketat kriteria bagi pekerja MRO, yakni staf yang melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan pengoperasian fasilitas, peralatan, dan jalur produksi. Korsel akan menegakkan aturan yang lebih ketat mengenai perluasan jaringan.

Langkah-langkah tersebut diumumkan pada tanggal 23 Januari, menyusul pertemuan para pemimpin sembilan maskapai penerbangan berbiaya rendah Korea Selatan, dan dilakukan hampir sebulan setelah kecelakaan mematikan Boeing 737-800 Jeju Air yang menewaskan 179 penumpang dan awak.

Menteri transportasi Korea Selatan Park Sang-woo mengatakan kementeriannya berencana memusatkan semua kemampuannya untuk meningkatkan standar keselamatan di antara maskapai penerbangan berbiaya rendah, yang menurutnya mencakup lebih dari separuh sektor penerbangan negara itu.

Ia juga memperingatkan bahwa jika maskapai penerbangan berbiaya rendah hanya peduli dengan keuntungan dan tidak menerapkan reformasi keselamatan mendasar, maka masa depan sektor penerbangan negara itu tidak dapat dijamin.

Pihak berwenang akan meningkatkan pengawasan terhadap tingkat pemanfaatan pesawat, setelah diketahui bahwa Jeju Air 737 yang mengalami masalah telah mengoperasikan 13 sektor dalam rentang waktu 48 jam. Kementerian transportasi juga akan meningkatkan pengawasan terhadap standar dan prosedur perawatan, serta persetujuan rute baru.

Maskapai penerbangan juga dapat dikenai peraturan yang lebih ketat terkait kualifikasi pekerja MRO mereka.

"Mereka yang kedapatan tidak memenuhi standar keselamatan dapat menghadapi hukuman berat termasuk penangguhan operasi," ujar Menteri Park Sang-woo seperti dikutip dari Flightglobal, Jumat (24/1/2025).

Jeju Air, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, mengatakan berencana mengurangi tingkat pemanfaatan pesawat dari rata-rata harian 14 jam menjadi sekitar 12,8 jam dalam setahun. Jeju Air juga bermaksud untuk meningkatkan jumlah personel MRO dari 309 orang menjadi 350 orang.

Tidak disebutkan apakah maskapai lain telah menyampaikan rencana mereka untuk meningkatkan keselamatan.

Pengumuman itu merupakan langkah terbaru Seoul untuk meredakan kekhawatiran tentang sektor penerbangan negara itu, yang tengah mengalami periode perubahan menyusul pemulihan cepat dari pandemi Covid-19.

Pada 13 Januari, otoritas Korea memerintahkan tinjauan keselamatan menyeluruh terhadap operasi penerbangan dan fasilitas bandara, serta mengumumkan serangkaian peningkatan keselamatan, termasuk pelatihan berulang untuk beberapa kali penghentian mesin, serta prosedur respons terhadap serangan burung.



Simak Video "Video: Trauma dan Kesedihan Warga Korsel atas Tragedi Pesawat Jeju Air"

(bnl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork