Hati-hati! 5 Tips Makan Kuliner Ekstrem

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kuliner Ekstrem

Hati-hati! 5 Tips Makan Kuliner Ekstrem

Johanes Randy - detikTravel
Kamis, 29 Jan 2015 11:35 WIB
Hati-hati! 5 Tips Makan Kuliner Ekstrem
Jakarta - Makanan bervariasi dari yang biasa saja hingga yang ekstrem. Makan kuliner ekstrem tidak ada salahnya, tapi tetap ada hal yang perlu diperhatikan. Bagi Anda yang mau coba kuliner ekstrem, ada baiknya membaca 5 tips ini.

Mulai dari cari informasi terkait makanan ekstrem yang mau dicoba, sampai cek soal alergi. Dikumpulkan oleh detikTravel, Kamis (29/1/2015) simak dulu 5 tips ini biar aman menyantap kuliner ekstrem:

1. Cari informasi

(Thinkstock)
Saran pertama yang paling penting sebelum mencicipi kuliner ekstrem adalah dengan dengan mecari tahu terlebih dahulu. Kuliner ekstrem itu banyak jenisnya, minimal kamu sudah mencari tahu soal kuliner ekstrem yang mau dimakan sebelumnya.

Meskipun tampak menjijikan, banyak kuliner ekstrem yang mengandung nilai gizi yang tinggi. Ulat dan belalang misalnya, diketahui memiliki banyak protein.

Kamu juga bisa cari tahu soal cara makannya, atau apakah makanan tersebut punya efek tertentu bagi kamu yang mengidap penyakit tertentu. Misalnya saja balut di Filipina, dimana bagian bulu embrio ayam yang ada sebaiknya dibuang terlebih dulu sebelum dimakan, dan banyak lainnya.

2. Jangan makan banyak-banyak

(Thinkstock)
Aturannya, makan itu secukupnya saja dan tidak perlu banyak-banyak. Aturan tersebut pun berlaku saat makan kuliner ekstrem. Pada umumnya, makanan ekstrem tidak akan membuat tubuh sakit apabila dikonsumsi dengan baik dan benar.

Di satu sisi, mengkonsumsi kuliner ekstrem dalam jumlah banyak, mungkin saja malah dapat membuat gangguan kesehatan. Kuliner ekstrem memang sebaiknya dikonsumsi secukupnya saja.

Kenapa? Karena tubuh kita belum terbiasa dengan bahan makanan baru ini. Salah-salah kita bisa mengalami gangguan pencernaan.

3. Faktor alergi

(Thinkstock)
Ingat, tidak semua kuliner ekstrem cocok dengan badan kita. Contoh sederhana seperti seafood, ada yang cocok, tapi ada juga yang gatal-gatal setelah memakannya. Masalahnya, sistem kekebalan tubuh di badan bisa jadi menolak salah satu makanan yang kita santap.

Mungkin alergi tidak akan muncul apabila hanya memakan sedikit, namun kalau banyak bisa jadi malah membahayakan. Sudah pernah ada kasus seseorang yang alergi makanan, dan berakibat harus dilarikan ke rumah sakit akibat alergi yang dideritanya. Tidak boleh menganggap remeh alergi.

Nah, kuliner ekstrem biasanya adalah bahan makanan yang tidak pernah kita makan sebelumnya. Jadi kita perlu waspada, apakah makanan itu juga bisa menimbulkan alergi atau tidak.

4. Kebersihan nomor satu

(Thinkstock)
Faktor kebersihan tetap penting ketika menyantap kuliner ekstrem. Walaupun kuliner ekstrem terdengar aneh, bukan berarti kuliner ekstrem tidak bisa bersih.

Agar lebih yakin saat menyantap makanan ekstrem, sebaiknya bahan kuliner ekstrem dibersihkan dulu sebelum diolah menjadi makanan dan dikonsumsi. Makan kuliner ekstrem tidak berarti harus kotor dan jorok kok.

Jika Anda menyantap kuliner ekstrem di tempat makan khusus, perhatikan saja apakah tempatnya bersih. Lihat juga apakah kokinya mengolah makanan itu dengan bersih.

5. Jangan sampai keracunan

(Thinkstock)
Di antara berbagai kuliner ekstrem, ada makanan yang beracun, alias tidak boleh sembarangan makan. Di Jepang misalnya, ada ikan fugu yang sangat beracun, adapun dapat dikonsumsi setelah diproses secara khusus.

Ada juga kuliner ekstrem seperti ular dan kalajengking, dimana terdapat racun di salah satu bagian badannya. Kita pun harus lebih awas dan perhatian pada kuliner ekstrem yang kita makan.

Tentu jangan sampai kita malah keracunan karena makanan yang tidak diproses dengan baik. Anda bisa bertanya kepada koki soal keamanan makanan yang dimasaknya.
Halaman 2 dari 6
Saran pertama yang paling penting sebelum mencicipi kuliner ekstrem adalah dengan dengan mecari tahu terlebih dahulu. Kuliner ekstrem itu banyak jenisnya, minimal kamu sudah mencari tahu soal kuliner ekstrem yang mau dimakan sebelumnya.

Meskipun tampak menjijikan, banyak kuliner ekstrem yang mengandung nilai gizi yang tinggi. Ulat dan belalang misalnya, diketahui memiliki banyak protein.

Kamu juga bisa cari tahu soal cara makannya, atau apakah makanan tersebut punya efek tertentu bagi kamu yang mengidap penyakit tertentu. Misalnya saja balut di Filipina, dimana bagian bulu embrio ayam yang ada sebaiknya dibuang terlebih dulu sebelum dimakan, dan banyak lainnya.

Aturannya, makan itu secukupnya saja dan tidak perlu banyak-banyak. Aturan tersebut pun berlaku saat makan kuliner ekstrem. Pada umumnya, makanan ekstrem tidak akan membuat tubuh sakit apabila dikonsumsi dengan baik dan benar.

Di satu sisi, mengkonsumsi kuliner ekstrem dalam jumlah banyak, mungkin saja malah dapat membuat gangguan kesehatan. Kuliner ekstrem memang sebaiknya dikonsumsi secukupnya saja.

Kenapa? Karena tubuh kita belum terbiasa dengan bahan makanan baru ini. Salah-salah kita bisa mengalami gangguan pencernaan.

Ingat, tidak semua kuliner ekstrem cocok dengan badan kita. Contoh sederhana seperti seafood, ada yang cocok, tapi ada juga yang gatal-gatal setelah memakannya. Masalahnya, sistem kekebalan tubuh di badan bisa jadi menolak salah satu makanan yang kita santap.

Mungkin alergi tidak akan muncul apabila hanya memakan sedikit, namun kalau banyak bisa jadi malah membahayakan. Sudah pernah ada kasus seseorang yang alergi makanan, dan berakibat harus dilarikan ke rumah sakit akibat alergi yang dideritanya. Tidak boleh menganggap remeh alergi.

Nah, kuliner ekstrem biasanya adalah bahan makanan yang tidak pernah kita makan sebelumnya. Jadi kita perlu waspada, apakah makanan itu juga bisa menimbulkan alergi atau tidak.

Faktor kebersihan tetap penting ketika menyantap kuliner ekstrem. Walaupun kuliner ekstrem terdengar aneh, bukan berarti kuliner ekstrem tidak bisa bersih.

Agar lebih yakin saat menyantap makanan ekstrem, sebaiknya bahan kuliner ekstrem dibersihkan dulu sebelum diolah menjadi makanan dan dikonsumsi. Makan kuliner ekstrem tidak berarti harus kotor dan jorok kok.

Jika Anda menyantap kuliner ekstrem di tempat makan khusus, perhatikan saja apakah tempatnya bersih. Lihat juga apakah kokinya mengolah makanan itu dengan bersih.

Di antara berbagai kuliner ekstrem, ada makanan yang beracun, alias tidak boleh sembarangan makan. Di Jepang misalnya, ada ikan fugu yang sangat beracun, adapun dapat dikonsumsi setelah diproses secara khusus.

Ada juga kuliner ekstrem seperti ular dan kalajengking, dimana terdapat racun di salah satu bagian badannya. Kita pun harus lebih awas dan perhatian pada kuliner ekstrem yang kita makan.

Tentu jangan sampai kita malah keracunan karena makanan yang tidak diproses dengan baik. Anda bisa bertanya kepada koki soal keamanan makanan yang dimasaknya.

(rdy/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Kuliner Ekstrem
Travel Highlight Kuliner Ekstrem
19 Konten
Artikel Selanjutnya
Hide Ads