Di awal perjalanan melalui jalur air ini saya merasa begitu gugup karena akan melewati sungai yang garis tepi seberang sungainya saja tak terlihat jelas. Airnya berwarna agak gelap tapi jernih. Yang ada di benak saya adalah bagaimana seandainya kami jatuh lalu tenggelam, apakah masih bisa ditemukan atau tidak. Kemampuan berenang kami yang sangat rendah ini saya yakini tidak akan banyak membantu. Namun, kebesaran nama sungai ini sebagai sungai terpanjang di Indonesia seolah memberi saya motivasi. Saya pun bergerak duduk paling depan di dalam speed boat.
Menakjubkan! Itulah yang saya rasakan sejak pertama kali speed boat melaju. Apalagi ketika pengemudinya mulai menggerakkan speed boat ke tengah sungai, lalu bergantian ke sisi kanan, lalu menyeberang lagi ke sisi kiri. Saya bangga bisa berada di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dulu saya mengira penunjuk jalan atau lalu lintas itu hanya di darat. Tapi setelah berspeed boat saya baru tahu kalau di sungai juga ada. Speed boat yang kami tumpangi melaju mengikuti arah penunjuk jalan. Selain menyusuri sungai yang besar itu kami juga mengambil jalan-jalan pintas. Perlu diketahui bahwa Sungai Kapuas itu meliuk-liuk seperti ular. Jika tidak mengambil jalan pintas maka akan semakin jauh jarak yang ditempuh. Ketika mengambil jalan pintas maka kecepatan boat berkurang karena medan lebih sempit juga banyak pohon dan reranting. (gst/gst)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo