Membelah Sungai Kapuas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nurul Hidayati|13717|KALBAR 2|38

Membelah Sungai Kapuas

- detikTravel
Rabu, 02 Mar 2011 11:05 WIB
KALIMANTAN BARAT - Membelah Sungai Kapuas, itulah yang ada di dalam benak saya ketika duduk di atas speed boat yang sedang melaju kencang menuju Teluk Aur. Teluk Aur adalah sebuah desa yang akan kami singgahi di malam keempat setelah sebelumnya bermalam di Ensaid Panjang. Untuk menuju Teluk Aur kami harus melewati jalur darat sepanjang 90 km dengan jalur yang tidak sepenuhnya mulus. Lalu dilanjutkan dengan jalur air, berspeedboat menyusuri Sungai Kapuas ke arah hulu.

Di awal perjalanan melalui jalur air ini saya merasa begitu gugup karena akan melewati sungai yang garis tepi seberang sungainya saja tak terlihat jelas. Airnya berwarna agak gelap tapi jernih. Yang ada di benak saya adalah bagaimana seandainya kami jatuh lalu tenggelam, apakah masih bisa ditemukan atau tidak. Kemampuan berenang kami yang sangat rendah ini saya yakini tidak akan banyak membantu. Namun, kebesaran nama sungai ini sebagai sungai terpanjang di Indonesia seolah memberi saya motivasi. Saya pun bergerak duduk paling depan di dalam speed boat.

Menakjubkan! Itulah yang saya rasakan sejak pertama kali speed boat melaju. Apalagi ketika pengemudinya mulai menggerakkan speed boat ke tengah sungai, lalu bergantian ke sisi kanan, lalu menyeberang lagi ke sisi kiri. Saya bangga bisa berada di sini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelombang Sungai Kapuas tidak terlalu besar. Di kanan kiri sungai bergantian kami meihat hutan, keramba ikan,perkampungan penduduk, dan segala aktivitas mereka seperti memancing, mandi, dan mencuci baju. Tidak kurang lima kecamatan kami lalui. Umumnya mereka adalah dari suku Melayu dan beragama Islam. Nampak banyak bangunan masjid di setiap perkampungan. Kondisi ini berbeda sekali ketika kami masih di darat. Di perjalanan darat sebelumnya kami lebih banyak menemukan gereja.

Dulu saya mengira penunjuk jalan atau lalu lintas itu hanya di darat. Tapi setelah berspeed boat saya baru tahu kalau di sungai juga ada. Speed boat yang kami tumpangi melaju mengikuti arah penunjuk jalan. Selain menyusuri sungai yang besar itu kami juga mengambil jalan-jalan pintas. Perlu diketahui bahwa Sungai Kapuas itu meliuk-liuk seperti ular. Jika tidak mengambil jalan pintas maka akan semakin jauh jarak yang ditempuh. Ketika mengambil jalan pintas maka kecepatan boat berkurang karena medan lebih sempit juga banyak pohon dan reranting. (gst/gst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads