Mengisi waktu libur lebaran, aku bersama keluarga memutuskan untuk mengunjungi Bukit Malimbu dan menikmati sunset. Dari atas bukit, bisa terlihat salah dua dari 3 Gili yang terkenal (Gili Terawangan, Gili Air, Gili Meno) juga pantai terdekat yang berada di bawah bukit. Tiba-tiba terlintas pikiran iseng untuk mengunjungi pantai tersebut, Pantai Malimbu. Awalnya agak bingung bagaimana cara masuk kawasan pantai tersebut. Setelah menyusuri jalan dengan perlahan (oya, waktu itu kami menggunakan mobil), kami menemukan 2 jalan masuk. Yang pertama letaknya dekat dengan bukit, sedangkan yang satu lagi agak sedikit lebih jauh. Jalan yang pertama cukup landai, sedangkan jalan yang kedua menurun curam, tajam. Merasa agak beresiko, maka kami memilih jalan masuk yang pertama, landai, tapi berbatu-batu.
Ternyata, masuk lewat jalan yang pertama ini kita bakal ngeluarin duit dua kali. Pertama untuk masuk kawasan pantai (untuk mobil 2000, entah kalo motor berapa) yang kedua untuk parkir. Setelah masuk kawasan pantai, iseng nanya pengunjung lain, yang terlihat masuk lewat jalan yang kedua(yang curam itu), ternyata kalau lewat jalan masuk yang kedua kita cukup mengeluarkan uang satu kali, hanya untuk parkir. Tapi ya gitu, medannya agak horor. Hehehe..
Pemandangan sore hari di Pantai Malimbu cukup memikat. Keadaan airnya yang tenang, membuat kami ingin kembali lagi untuk mencoba sedikit bermain air :D Jadi kami memutuskan suatu pagi akan kembali lagi untuk sedikit berbasah-basah main air :D . Ternyata βsuatu pagiβ itu tidak terlalu lama, pada H+2 lebaran, kami kembali lagi. Hehehe.. dengan membawa beberapa alat tempur untuk berenang, alas untuk ngaso, perbekalan, dan tidak tertinggal kantung plastik untuk menampung sampah :cool:
Keadaan pantai di pagi hari jauh berbeda dengan sore hari, di waktu pagi cukup ramai pengunjung. Sedangkan di sore hari keadaan pantai jauh lebih sepi(yang ramainya di bukit). Walaupun demikian, keadaan pantai tidaklah sepadat di Pantai Sengigi. Di Pantai Mlimbu juga hanya segelintir orang yang berjualan, itupun jangan harap bisa menemukan sate belayak seperti di Senggigi ya. Di Pantai Malimbu sebagian besar hanya menjual jagung bakar dan aneka makanan ringan.
Di lihat dari segi pengunjung, aku liat kebanyakan yang datang dalam bentuk rombongan, itupun kebanyakan penduduk lokal lombok. Jadi sepertinya, kalo bukan musim liburan keadaan pantai akan sedikit lebih sepi pengunjung. Terutama pengunjung dari luar daerah(sepertinya belum banyak yang tau). Mungkin hal ini juga yang membuat pantai cukup bersih. Yah, walau di sana sini masih tampak sampah berserakan sih.. hehehe..
Air yang tenang, dan tampak jernih segera memanggil kami untuk βterjunβ, tidak berlama-lama duduk di tepian pantai. Dan sesuai dugaan, dengan air yang jernih, kita bisa melihat dasar lautan. Cantik banget! Sepertinya cocok buat yang hobi snorkling. Jadi kalo mampir ke Malimbu, jangan lupa bawa alat snorkle-nya ya.. :) Nah, buat yang hobi berkano tidak perlu bingung, di Pantai Malimbu sudah ada jasa persewaan kano. Cukup bayar Rp. 10.000, kita sudah bisa bermain kano sepuasnya. Persewaan ban juga ada, tiap ban dihargai Rp. 5000.
Setelah puas bermain air, kita bisa bilas & berganti pakaian di tempat yang sudah disediakan (walau Cuma seadanya, tapi lumayan tertutuplah.. hehehe.. ) Setelah itu, kita bisa bermain (tepatnya foto-foto :)) ) di bebatuan karang yang terletak di salah satu sisi pantai. Yap! Bebatuan karang ini memang jadi spot yang menarik untuk foto-foto. Saat kami asik jeprat-jepret saja, sejumlah orang-pun tampak asik berjeprat-jepret ria di tempat yang sama. Tapi harus hati-hati ya.. Soalnya beberapa bebatuan cukup licin juga tajam.
Nah, setelah puas mengeksplore Pantai Malimbu, kita memiliki banyak pilihan untuk perjalanan selanjutnya. Bisa lanjut, ke Gili, kembali pulang, atau malah mampir dulu ke Sengigi untuk makan sate belayak :D
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya