Menikmati Ramadan di Belitung
Kamis, 06 Jun 2019 13:44 WIB

Yogaku Puspita Rini Sagal
Jakarta - Belitung jadi destinasi wisata seru yang dapat dikunjungi. Apalagi saat Bulan Ramadan lalu.Gugusan batu granit raksasa yang menghias pantai-pantainya menjadi ciri khas Pulau Laskar Pelangi, Belitung. Sejak Andrea Hirata menulis kisah tentang perjuangan sepuluh anak SD hebat dengan latar tempat di salah satu pelosoknya, nama Belitung melejit, seperti roket satelit yang meluncur mengitari antero bumi. Sampai sekarang, satelit tersebut masih aktif mengorbit bumi, menyebarkan informasi destinasi-destinasi seru yang bisa dikunjungi tiap ada waktu.Awal puasa lalu, aku berkesempatan mengunjungi Belitung untuk sekedar menyejukkan pikiran barang sebentar. Bentang alamnya yang unik menjadi alasan kenapa aku memilih dia. Tapi itu alasan kedua, alasan utamanya adalah karena cerita Laskar Pelangi yang kubaca sebelas tahun lalu. Andrea Hirata mendeskripsikan tempat itu dengan sangat baik dalam bentuk cerita. Mira Lesmana menunjukkannya keindahannya di layar kaca.Hari pertama aku sampai di Belitung kebetulan adalah hari pertama puasa. Sebagai orang yang tidak berpuasa, aku merasa agak khawatir. Apalagi momen puasa lepas dari perhitunganku. Dalam perjalanan dari bandara ke hotel, tak kulihat satu tempat makan pun yang buka. Kekhawatiranku memuncak ketika perut sudah mulai mengirimkan sinyal lapar. Kutilik warung-warung makan di sekitar, tak ada tanda-tanda buka. Sampai akhirnya ada seorang pemilik resto dekat hotel yang berbaik hati membuatkan semangkuk mie rebus lengkap dengan telornya. Tak hanya itu, beliau juga menyuguhkan sepiring kepiting dan rajungan yang kebetulan ia masak dengan cuma-cuma.Kekhawatiranku tentang makanan ternyata tak berlanjut. Di Belitung, warung makan akan tutup di hari pertama puasa saja, selebihnya mereka akan beroperasi seperti biasa. Bahkan, di jam sebelas siang, sudah ramai risoles, pisang goreng, nagasari dan teman-temannya dijajakan di stand-stand pinggir jalan. Destinasi kuliner terkenalnya, seperti Mie Atep dan Kopi Kong Djie pun tetap bisa dinikmati tanpa perlu khawatir mereka tutup.Sebagai traveler yang suka kulineran, Belitung ternyata tetap nyaman dikunjungi ketika bulan puasa. Hari itu aku juga sempat berkunjung ke Pantai Penyabong di Belitung Barat. Kudengar ada cumi goreng tepung lezat di sana. Jelas itu ingin kucoba. Sempat khawatir juga, jangan-jangan mereka tak buka. Setelah satu jam setengah perjalanan dari Tanjung Pandan, rasanya lega melihat asap mengepul dari jauh di tempat makan yang kutuju. Sepaket hidangan seafood lezat pun masih bisa kunikmati dengan puas. Rasanya aku tak salah memilih Belitung sebagai destinasi liburanku kali ini.Selain bentang alamnya yang menawan, Belitung ternyata juga termasuk tempat berlibur yang nyaman dikunjungi kapan saja, bahkan di bulan puasa. Oh ya satu lagi, keramah-tamahan warga Belitung patut diacungi dua jempol sehingga selain nyaman, para traveler juga pasti merasa aman. Termasuk untuk solo traveler perempuan sepertiku. Jika mungkin di tempat lain akan banyak tips untuk traveling di bulan puasa, khususnya bagi yang tidak berpuasa, di Belitung tipsnya cuma satu, jadilah traveler yang menyenangkan bagi tuan rumah, sehingga mereka bisa membantumu tanpa sungkan.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol