Menuju Mahameru, Puncak Abadi Para Dewa
Minggu, 13 Apr 2014 10:09 WIB

Adrian Rahman
Jakarta - Mahameru di Jawa Timur merupakan salah satu gunung yang menjadi favorit banyak pendaki. Keindahan Ranu Kumbolo, serta indahnya pemandangan dari puncak Mahameru memang menjadi daya tarik. Mau mencoba dan membuktikannya?Kamis 31 Oktober 2013, pukul 20.30 WIB, kami berangkat dari Stasiun Kiaracondong, Bandung, menuju Kediri. Jumat 1 November 2013, pukul 10.30 WIB kami tiba di Kediri. Antre tiket kereta ke Malang, kami dapat tiket pukul 13.00 WIB. Habis itu kami cari makan, dan bertemulah kami dengan warung makan Ibu Sri. Recommended.Dari pintu stasiun lurus ke jalur 2, sekitar 200 meter sebelah kanan. Di sanalah warung Ibu Sri. Setelah mengobrol, kereta kami masih lama. Kami mencari alternatif lain, yaitu naik bus Puspa Indah. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya busnya datang dan tiket kereta kami hangus.Pukul 15.00 WIB kami tiba di Terminal Landung Sari. Ambil tenda yang mau disewa, salat, habis itu berangkat menuju Arjosari, lanjut ke Tumpang. Pukul 18.00 WIB tiba di Tumpang, menunggu di depan Alfamart sambil beli logistik yang kurang, sambil nunggu jeep. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya kami berangkat, penumpangnya cuma berempat. Kami bertiga ditambah Mbak Dian dari Surabaya. Di sepanjang perjalanan dia tidak berhenti bercerita tentang perjalanannya.Pukul 21.00 WIB tiba di Ranu Pane, setelah jalan kaki dan naik ojek. Karena di tengah jalan ada jalan yang rusak. Kami menuju musala, salat, makan. Bersiap buat jalan malam. Pukul 23.00 WIB kami berangkat menuju Ranu Kumbolo, setelah dijagal oleh petugasnya, dengan sedikit berakting kami berangkat.Sabtu 2 November 2013, pukul 03.00 WIB perjalanan malam yang melelahkan. Kami tiba di Ranu Kumbolo dengan keadaan ngantuk, lapar, dan capek. Kami buru-buru buka tenda dan langsung masuk tidur.Pukul 05.30 WIB, suasana di Ranu Kumbolo sudah gaduh, kami pun terbangun. Kami kira ini sudah pukul 8.00 WIB, ternyata masih subuh. Pukul 10.30 WIB, setelah masak kami berangkat menuju Kalimati. Perjalanan ke Kalimati akan disuguhi pemandangan yang indah.Pukul 13.30 WIB menapaki kaki di sebuah halaman luas, yaitu Kalimati. Setelah masak dan istirahat sejenak, kami pergi mencari air, diiringi dengan gerimis yang ringan. Pukul 22.30 WIB bangun, persiapan buat summit attack. Sumpah dingin. Membuat roti sosis ala kadarnya sebagai bahan bakar selama muncak.Pukul 23.30 WIB berangkat, setelah menunggu rombongan yang mulai bergerak. Pukul 04.00 WIB lebih, akhirnya dengan izin Tuhan kami berdiri di puncak tertinggi Jawa, Mahameru. Di sini sumpah parah dingin, anginnya kencang. Setelah foto-foto dan memandangi sunrise. Kami bergegas turun karena sudah tidak kuat dingin.Pukul 07.30 WIB kami tiba kembali ke Kali Mati, segera kami masak, lapar banget. Di sini kita menghabisi makanan yang ada. Mengurangi beban nanti pas turun. Setelah makan, istirahat sejenak sambil ngobrol dengan tenda tetangga.Pukul 10.30 WIB kita berangkat menuju Ranu Kumbolo. Pukul 12.00 WIB tiba di Ranu Kumbolo, duduk di pos, sambil makan wafer. Di sini sempat gerimis, dan Ranu Kumbolo diselimuti kabut. Keren.Pukul 13.00 WIB kami menuju Ranu Pane, lewat ayek-ayek. Jalur yang lewat savana, memuncak di bukit. Di sini hujan turun dan kotorlah apa yang kami pakai, karena tanahnya menempel. Di jalan kita bertemu tukang ojek, dan mengantar kita sampai portal, dan nggak perlu lewat pos pendaftaran.Setelah tiba di portal, jalan kaki menuju tempat naik truk. Di sini pemandangannya keren banget, sebelah kanan Bromo, di sebelah kiri kita bisa lihat Mahameru. Sayangnya nggak sempat foto. Males capek.Setelah tiba, kami naik truk yang membawa kami kembali ke Tumpang. Setelah sampai di Tumpang kita bersih-bersih dan naik angkot. Kami berencana turun dekat Stasiun Malang. Di angkot menuju Stasiun Malang, kita bertemu orang yang menawari tempat tidur, ya sudah. Kita dikasih makan malam, sarapan pagi, dan lengkap dah.4 November 2013 pukul 11.00 WIB, berangkat dari tempat kami tidur ke Stasiun Malang. Beli tiket, tapi cuma dapat yang pukul 18.45 WIB, ya sudahlah. Duduk-duduk santai sampai jam itu tiba, dan sempat-sempat jemur pakaian di stasiun.Pukul 22.00 WIB kami tiba di Stasiun Gubeng, Surabaya. Di sini kondisi terburuk kami. Surabaya panas dan banyak nyamuk. Selama perjalanan kami selalu memakai baju tebal, dan di sini kami terpaksa telanjang dada. Menunggu sampai pukul 7.15 WIB sangat menyiksa. Akhirnya kami tidur di ruangan ber-AC di dalam ATM.5 November 2013 kita kembali ke Bandung, dengan perasaan yang bermacam-macam. Terima kasih Tuhan, kami semua selamat. Kami tiba di Kiaracondong sekitar pukul 22.40 WIB.
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Perjuangan Palestina Merdeka: 157 Negara Mendukung, 10 Menolak, 12 Abstain