Senja yang Magis di Sungai Gangga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Senja yang Magis di Sungai Gangga

lita indah sari - detikTravel
Jumat, 03 Mei 2013 09:50 WIB
loading...
lita indah sari
Semburat Merah Jambu
Ghat di Sungai Gangga
Gangga Arti Ceremony
Main Ghat
Bunga & Lilin
Senja yang Magis di Sungai Gangga
Senja yang Magis di Sungai Gangga
Senja yang Magis di Sungai Gangga
Senja yang Magis di Sungai Gangga
Senja yang Magis di Sungai Gangga
Jakarta - Wisata spiritual biasanya dilakukan traveler untuk mendapatkan ketenangan hati. Sungai Gangga adalah salah satu tempat tersuci bagi umat Hindu. Suasananya magis.Sungai Gangga adalah salah satu tujuan utama saya ke India. Saya datang pada sore hari ketika langit berwarna ungu campur merah jambu. Hal ini memberikan suasana romantis tersendiri bercampur dengan suasana magis di tempat pembakaran mayat.Sungai Gangga tak terlihat kotor dan jorok seperti bayangan saya, yang pasti tidak ada sampah yang terlihat. Tapi setelah dilihat dengan jelas air sungai tampak hitam. Dari atas perahu saya melihat orang yang mandi, sikat gigi, cuci muka bahkan meminum air tersebut. Abu mayat yang selesai dibakar pun dihanyutkan di sungai. Saya langsung sakit perut membayangkan jutaan bakteri di dalam air sungai.Selama menyusuri tepian sungai selain pembakaran mayat dan kerumunan orang mandi, kita juga melihat banyak orang bermeditasi. Konon menghabiskan hari tua di Varanasi dan meninggal di tepian sungai Gangga merupakan pilihan orang Hindu di India.Perjalanan menyusuri Ghat 2 kami lakukan sampai matahari terbenam dan cuaca mulai gelap. Hanya ada nyala lampu lilin dan penerangan remang2 seadanya.Nyamuk-nyamuk berdatangan, saya pun mengoleskan krim anti nyamuk andalan. Tepat pukul 19.00 malam waktu setempat, kami pergi menuju ghat utama untuk menyaksikan Gangga Art Ceremony dari kapal.Acara di panggung sangat meriah. Lampu warna warni menyala dan genderang dimainkan. Lagu-lagu untuk persembahan bagi dewa dewi dinyanyikan tanpa jeda. Kerumunan turis lokal dan asing menyaksikan acara penyembahan ini. Yang pasti acara ini sangat meriah.Tepat pukul 21.00 malam kapal kami kembali menuju hotel. Kami menghanyutkan bunga dan lilin yang tadi kami beli. Konon bunga dan lilin adalah lambang dari doa dan harapan. Dengan melepaskannya ke air, niscaya doa dan harapan akan menjadi kenyataan. Esok pagi kami akan meneruskan perjalanan ke Delhi. Tetapi, saya meninggalkan hati saya di Varanasi, India.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads