Rasanya belum lama sejak nama saya diumumkan sebagai salah satu dari 500 finalis Aku Cinta Indonesia (ACI) Detikcom. Saya ingat, hari itu adalah hari-hari pertama bulan Ramadhan 1431 H dan pekerjaan di kantor sedang padat-padatnya. Kantor Detikcom, tempat wawancara berlangsung, bukanlah tempat yang saya pernah kunjungi pun saya tak familiar dengan lingkungannya. Tapi demi perjalanan gratis yang selalu terbayang-bayang, perjalanan menuju wawancara harus dilakukan. No matter what.
Beberapa peserta sudah berada di Aula Detikcom ketika saya datang. Mereka sudah berkutat dengan lembaran formulir dan menunggu giliran untuk wawancara di depan kamera. Sebagian dari mereka ada yang duduk selonjor di lantai, tampak berkonsentrasi. "Wah, seleksinya berat juga nih", pikir saya.
Wawancara saya terbilang cepat. Tak banyak yang saya ceritakan kepada dewan juri saat itu, selain meyakinkan mereka bahwa melakukan perjalanan dan menulis adalah dua hal yang saya paling suka. Hanya itu alasan yang membawa saya ke ruangan wawancara ACI selain keinginan yang kuat untuk datang ke salah satu tempat impian saya, yaitu Ranah Minang.
Kabar baik datang beberapa hari kemudian. Sebuah email menyatakan saya terpilih sebagai salah satu dari 66 Petualang! Alhamdulillah.. Rasa senangnya nggak tergambarkan. Perjalanan gratis selama dua minggu, kesempatan berkunjung ke tempat-tempat baru, plus peluang mencoba beragam aktivitas seru.. Oh God, this is too good to be true!SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka di sinilah saya sekarang, di dalam briefing untuk memulai petualangan. Perjalanan kami akan dimulai esok hari, 27 September 2010. Bersama Kinanti Desyva (Anti), saya akan menjelajah Ranah Minang, persis seperti yang saya mimpikan. Do'akan kami ya!
Ranah Minang, kami datang!
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB
Perjuangan Palestina Merdeka: 157 Negara Mendukung, 10 Menolak, 12 Abstain