Kacong, Si Tongkat Api dari Gili Trawangan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Yudi Febrianda|6662|NTB|21

Kacong, Si Tongkat Api dari Gili Trawangan

Yudi KudaLiar Febrianda - detikTravel
Kamis, 14 Apr 2011 10:55 WIB
loading...
Yudi KudaLiar Febrianda
Kacong ditengah lingkaran api dari tongkat yang diputarnya cepat
Selesai atraksi, Kacong mengajak pengunjung untuk berdansa
Kacong, Si Tongkat Api dari Gili Trawangan
Kacong, Si Tongkat Api dari Gili Trawangan
Jakarta - Dia mengaku bernama Kacong. Entah siapa nama aslinya. Asalnya dari Banyuwangi, Jawa Timur. Tubuhnya tegap berotot dengan rambut panjang terurai dan janggut, kumis tipis serta penampilan yang atraktif membuat dia cukup menarik perhatian. Sehari-hari dia bekerja di Coral Beach Resto di Pantai Gili Trawangan.Dia bercerita sebelum ke Gili Trawangan ini dia bekerja sebagai kuli pembuat kolam renang di Bali. Lalu kemudian dapat pekerjaan yang serupa di Gili Trawangan. Begitu menginjak tanah pulau dengan pasir putih dan air laut yang bersih tersebut sontak dia jatuh cinta. Tanpa pikir panjang dia memutuskan untuk menetap di Gili Trawangan. "Tempat ini enak, mas. Pantainya bersih, air lautnya jernih, orang-orangnya ramah dan suasananya tidak terlalu ramai. Saya bisa bersantai tiap hari di sini", tutur Kacong ketika ditanya kenapa sampai jatuh cinta pada Gili Trawangan.Kala malam hari tiba, ia sering menampilkan antraksi tongkat api di pantai untuk memeriahkan suasana. Atraksi tongkat apinya ini banyak menarik perhatian para turis asing. Bahkan tidak sedikit yang mencoba belajar pada Kacong. "Kebanyakan yang belajar justru cewek-cewek bule", katanya sambil tersenyum simpul.Malam itu, 15 Oktober 2010, malam terakhir saya di Gili Trawangan. Dan saya sungguh beruntung memilih untuk bersantap malam di Coral Beach Hotel sehingga bisa menyaksikan atraksi tongkat api dari Kacong ini. Angin laut bertiup sepoi-sepoi, Kacong beraksi dengan tongkat apinya. Sementara saya menikmati secangkir kopi lombok dan berbatang-batang rokok. Sungguh tenang dan indah malam itu, walau dalam hati sedikit sedih karna mesti pulang keesokan harinya
Hide Ads