Selamat Datang di Pintu Kota

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rizki Mahesar|4367|MALUKU 1|31

Selamat Datang di Pintu Kota

Redaksi Detik Travel - detikTravel
Rabu, 23 Feb 2011 10:34 WIB
loading...
Redaksi Detik Travel
Nico Wijaya berpose di depan dinding karang bolong Pintu Kota
Goa kecil yang selalu dialiri air laut
Selamat Datang di Pintu Kota
Selamat Datang di Pintu Kota
Jakarta -

Petualangan saya dan Nico Wijaya yang tergabung dalam Grup Maluku 1 masih terus berlanjut. Kali ini kami memilih Pintu Kota di Desa Latuhalat, Ambon sebagai tujuan. Dari pusat Kota Ambon, tujuan kami tersebut dapat ditempuh dengan mobil sekitar 30 menit saja.

Dari hiruk pikuk Kota Ambon, suasana langsung berubah seratus delapan puluh derajat ketika kami mulai memasuki Desa Latuhalat. Di desa tersebut telah banyak rumah-rumah penduduk meskipun berdiri dengan jarak yang cukup jauh satu dengan yang lainnya. Namun begitu, penginapan di lokasi ini terbilang masih sangat sedikit. Sebagai tambahan informasi, kami juga cukup kesulitan untuk mendapatkan sinyal telepon seluler di desa ini.

Pintu Kota memang memiliki fungsi dan dikelola sebagai obyek wisata. Terlihat dari terdapatnya karcis masuk di loket di gerbang dan juga beberapa gubug warung di dalam lokasi ini. Selain itu juga sudah terdapat ratusan anak tangga yang tersusun rapi mengingat kondisi alamnya yang berbukit. Selain pantai yang berbatu dan deru ombak yang terbilang tidak besar, terdapat suatu tembok karang yang memiliki tinggi sekitar sepuluh meter yang bolong membentuk persegi ditengahnya. Sempat terlintas di pikiran kami mungkinkah karang yang menyerupai sebuah pintu tersebut menjadi cikal bakal mengapa obyek wisata tersebut dinamai Pintu Kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengunjung dapat sekedar menikmati pemandangan pantai dan horizon laut sambil menikmati jajanan yang dijajakan di beberapa gubug warung yang ada di sana. Jika ingin melihat pemandangan pantai dan juga laut dari ketinggian, pengunjung dapat menaiki puluhan anak tangga hingga akhirnya sampai di atas bukit. Meskipun tidak setinggi di Uluwatu tetapi kami tetap dapat merasakan ketenangan sambil menikmati pemandangan dari atas bukit tersebut.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads