Pemerintah telah mengumumkan tahun ini tidak akan memberangkatkan jamaah haji. Namun bila nanti bisa berangkat saat pandemi usai, perhatikan cara packing ya.
Jamaah haji harus mengemas pakaian dan perlengkapan dalam 3 tas yang sudah disediakan oleh pemerintah. Tiga tas itu adalah tas paspor, tas koper kecil atau tas tenteng, dan koper besar.
Sebelum packing, yuk simak dulu tipsnya:
1. Perhatikan Gelombang Keberangkatan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Periode pemberangkatan calon jamaah haji ke tanah suci dibagi menjadi 2 gelombang. Gelombang 1 adalah jamaah yang landing di Madinah, sedangkan gelombang 2 landing di Jeddah dan langsung menuju Makkah.
Jamaah gelombang 2 perlu menyiapkan kain ihram di tas tenteng karena setibanya di Makkah akan langsung melaksanakan umroh. Adapun jamaah gelombang 1 bisa menyimpan kain ihram di koper besar. Jadi, berbeda gelombang keberangkatan berbeda pula isi tasnya.
2. Tak Perlu Bawa Alat Memasak
Di asrama haji, masing-masing koper akan dicek oleh petugas. Jika kedapatan membawa alat memasak, seperti penanak nasi (rice cooker), pemanas air (water heater) maka akan langsung disita petugas. Jika jamaah merupakan anggota Kelompok Bimbingan Jamaah Haji (KBIH) maka barang-barang yang di sita akan diurus oleh petugas KBIH. Barang sitaan tersebut bisa diambil di kantor KBIH seusai jamaah haji kembali ke tanah air.
Tak perlu khawatir, peralatan memasak bisa dibeli dengan mudah di toko tak jauh dari hotel jamaah haji di Makkah. Penanak nasi bisa dibeli seharga 60 hingga 70 Riyal. Ada pula penanak nasi bekas yang ditawarkan seharga 30 hingga 35 Riyal.
3. Tak Perlu Membawa senter
Banyak yang berasumsi, senter perlu dibawa untuk memudahkan mencari kerikil di Muzdalifah. Faktanya, sebagian jamaah haji akan mendapat kerikil dari pihak muasasah atau penyelenggaran haji.
Jika tidak mendapat kerikil, jamaah tak perlu khawatir, penerangan di Muzdalifah sangat memadai, tak perlu senter lagi.
4. Membawa toileters dalam kemasan sachet
Sebenarnya toileters seperti sabun mandi, sikat gigi, bisa dibeli dengan mudah di Arab Saudi. Namun sah-sah saja jika akan membawanya dari tanah air. Jika membawa toileters pilihlah kemasan sachet. Jika membawa kemasan toileters botol maka akan disita oleh petugas karena melebihi ukuran yang ditetapkan maskapai yakni 100 ml.
5. Membawa obat-obatan secukupnya dalam tas paspor
Selama di perjalanan menuju tanah suci, tas paspor dan tas tenteng dibawa sendiri oleh jamaah. Adapun koper besar terpisah dari jamaah. Jika membawa obat, jangan simpan semuanya di koper besar atau tas tenteng, sisihkan sebagian di tas paspor.
Hal ini berguna jika sewaktu waktu membutuhkan obat, cukup ambil di tas paspor. Selain obat-obatan, jamaah haji juga bisa membawa balsam, minyak aromaterapi roll-on, dan minyak angin dalam kemasan kecil.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan