Jakarta mempunyai banyak museum yang menyimpan nilai sejarah tinggi, salah satunya adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jl Imam Bonjol nomor 1, Jakarta Pusat. Di sinilah tempatnya Soekarno dan Hatta menandatangani naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus 1945.
Museum ini dulunya adalah rumah Laksamana Maeda, tempat dirumuskannya naskah proklamasi. Tampak luar, rumah ini terlihat megah dan terawat. Saat memasuki bagian dalam, anda seolah menyelami lautan sejarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak banyak yang tahu, Soekarno dan Hatta menandatangani naskah proklamasi di atas piano ini," ucap petugas museum, Imron Sahara, kepada detikTravel beberapa waktu lalu.
Piano ini berada di ruang tamu. Bentuknya masih asli dan terawat. Tak ketinggalan, ada kertas peringatan bagi pengunjung untuk tidak menyentuhnya.
"Saat itu, di ruangan ini Soekarno membaca naskah proklamasi yang telah dirembukan bersama Hatta dan Ahmad Subarjo di depan 30 pejuang lebih dari tiap-tiap daerah di Nusantara yang hadir di sini," ungkap Imron.
Setelah dibacakan, lantas Bung Karno dan Bung Hatta menandatangani naskah proklamasi. Tak pikir banyak dan tak perlu buang waktu, Soekarno langsung tanda tangan di atas kertas pada meja piano ini yang kemudian disusul Bung Hatta.
Setelah ditandatangan, naskahnya dibawa ke suatu ruangan di dekat piano. Di sanalah naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik dengan disaksikan BM Diah.
"Piano ini punya Laksamana Maeda," jelas Imron.
Bukan di atas meja, tapi naskah proklamasi dibubuhi tanda tangan Bung Karno dan Bung Hatta di atas piano! Mungkin, tak banyak traveler yang tahu tentang hal ini.
"Padahal masuk ke museum ini hanya Rp 2 ribu, tapi jarang anak muda yang datang. Padahal ada banyak sejarah yang belum banyak diketahui orang tentang kemeredekaan Indonesia," keluh Imron.
Museum ini bersih dan nyaman untuk dikunjungi. Para pemandu seperti Imron, siap bercerita panjang lebar untuk Anda tentang fakta-fakta sejarah kemerdekaan Indonesia. Pengetahuan Anda pun dijamin akan bertambah.
Kalau bukan generasi muda yang mencintai sejarah, siapa lagi!
(ptr/fay)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour