Minum Darah Kobra di Tangerang, Berani?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kuliner Ekstrem

Minum Darah Kobra di Tangerang, Berani?

Wahyu Setyo - detikTravel
Kamis, 29 Jan 2015 16:30 WIB
Atraksi Si Encek yang sedang mengeluarkan darah ular kobra (Frisca_19/d'Traveler)
Tangerang - Kuliner ekstrem bisa dengan mudah Anda jumpai di seluruh penjuru Indonesia. Tak usah jauh-jauh, di Tangerang pun ada. Di Kawasan Pasar Lama Tangerang, Anda bisa mencoba kuliner ekstrem yaitu minum darah ular kobra.

Pasar Lama Tangerang memang telah lama dikenal sebagai tempat wisata belanja dan kuliner. Namun, tidak banyak orang yang mengira, salah satu warung tenda yang di sini, ternyata ada yang menjual kuliner ekstrem yaitu darah ular kobra dan aneka olahan daging ular lainnya, bahkan ada pula daging Biawak. Hii..

Konon katanya, jika Anda punya masalah dengan kulit, minum darah ular kobralah solusinya. Apabila Anda rutin meminum darah ular kobra, kulit Anda akan tampak lebih bersih dan halus. Namun, sejauh ini belum terbukti kebenarannya secara medis. Setidaknya Anda bisa mencobanya lebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika Anda tertarik untuk mencoba, datangilah warung tenda Tiga Sekawan yang ada di pasar lama Tangerang. Warung tenda sederhana ini menjual berbagai macam kuliner ekstrem, Anda tinggal pilih mau mencoba kuliner apa, sang penjual yang akan menyediakan.

Sang penjual adalah seorang pria tua yang akrab di panggil dengan sebutan Encek. Dia membuka warung sederhana ini sejak 35 tahun yang lalu. Awalnya di sebelah Vihara Padum, lalu menetap berjualan di Pasar Lama Tangerang sampai sekarang.

Atraksi Encek ketika mempersiapkan darah ular pun bisa dilihat oleh traveler secara langsung. Langkah pertama, si Encek akan memilihkan satu ular kobra yang disimpan dalam kantung berwarna biru. Setelah memilih ular, dia akan menjepit kepala ular tersebut. Perlu kehati-hatian yang ekstra, mengingat ula kobra punya bisa yang sangat mematikan.

Atraksi selanjutnya sudah bisa ditebak, Encek akan langsung menebas putus kepala ular dengan sebilah golok besar. Walau badan sudah terpisah dari kepalanya, ular tetap bisa meliuk-liuk. Selagi masih bergerak, darah akan dialirkan ke gelas yang sebelumnya sudah diberi madu dan ramuan khusus.

Segelas darah pun telah tersedia di depan mata. Warnanya merah tua dan jika dicium tidak berasa amis. Encek kemudian menghaluskan sumsum ular di sebuah wadah kecil, kemudian mencampurkannya ke dalam darah. Katanya sumsum dapat menghilangkan pegal-pegal akibat lelah bekerja.

Rasanya seperti arak, ada rasa pahit dan manis, mungkin itu campuran dari ramuan yang telah diracik oleh Encek. Satu gelas darah dihargai sebesar Rp 60.000. Selain segelas darah, Anda juga bisa menikmati daging ular yang sama dan telah berbentuk sate. Rasanya agak sulit dikunyah karena seratnya padat, berbeda dengan daging sapi yang biasa kita nikmati.

Anda bisa juga mencoba satu porsi daging ular sanca goreng. Kata Encek, rasanya lebih enak dan tidak alot. Benar saja, ketika dicoba, rasanya tidak kalah dengan rasa ayam goreng. Paling enak ular goreng ini dinikmati dengan sepiring nasi hangat plus sambal yang pedas. Dijamin maknyus!

Untuk satu porsi daging ular, kita tak perlu merogoh kantong dalam-dalam. Semua menu daging ular dihargai Rp 15.000, sedangkan untuk semua menu daging biawak dihargai lebih mahal yaitu Rp 20.000 per porsinya. Sebaiknya Anda berkunjung ke Pasar Lama Tangerang saat sore hingga malam hari untuk waktu terbaik dalam mencoba kuliner ekstrem. Berani?

(sst/sst)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Kuliner Ekstrem
Travel Highlight Kuliner Ekstrem
19 Konten
Artikel Selanjutnya
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads