Monumen di Biak Ini Simpan Abu Tentara Jepang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Monumen di Biak Ini Simpan Abu Tentara Jepang

Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
Kamis, 02 Jul 2015 17:30 WIB
Monumen di Biak Ini Simpan Abu Tentara Jepang
Foto dan abu tentara Jepang di Biak (Sastri/detikTravel)
Biak - Pulau Biak pernah jadi tempat kaburnya Jepang dari tentara sekutu pada Perang Dunia II. Kini, berdiri monumen megah dengan ruangan khusus berisi abu dan tulang para tentara Jepang. Seperti apa?

Monumen Parai, begitu warga lokal Biak menyebut tempat ini. Monumen ini memang berada di Desa Anggraidi, yang dulunya bernama Desa Parai. Ini adalah monumen penanda Perang Dunia II yang dibangun pada 1992.

Pada masa PD II, tentara Jepang sempat menjadikan Biak sebagai basecamp untuk menghindar dari tentara sekutu. Rombongan pertama yang datang di Desa Parai berjumlah sekitar 3.000 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada satu ruangan khusus tempat disimpan abu 200 prajurit Jepang," tutur Kostan Koibur, pemandu di Monumen Parai kepada detikTravel, Rabu (1/7/2015).

Ruangan tersebut terletak di sebelah kiri dari arah monumen. Ruangannya terletak di bawah tanah, berbentuk lorong setengah lingkaran. Di dalamnya terdapat kotak-kotak dari seng yang berisi abu dan tulang belulang prajurit Jepang.

Masing-masing kotak berisi abu dan tulang dari 50 prajurit Jepang. Foto-foto mereka terpajang di depannya.

"Tiap tahun turis Jepang datang, minimal 3 kali. Mereka ziarah, sering juga mengambil abunya pulang," tambah Kostan.

Para turis Jepang itu, lanjut Kostan, biasanya datang sekitar 30 orang dalam 1 rombongan. Selain turis Jepang, banyak pula turis asal AS dan Eropa yang berkunjung ke sana.

Monumen Parai berarsitektur modern dan penuh filosofi Jepang. Monumen ini dibangun dekat dengan gua yang dulu sempat dijadikan tempat berlindung bagi Jepang.

"Gua ini terhubung dengan pangkalnya di atas bukit. Panjangnya sekitar 5 Km," papar Kostan.

Traveler yang penasaran, bisa menyambangi monumen ini dengan jarak tempuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Biak. Jangan lupa bawa kamera, karena monumen ini terletak persis di depan pantai yang indah.



(rdy/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads