Traveling Hingga Ujung Utara Indonesia, Begini Rasanya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Traveling Hingga Ujung Utara Indonesia, Begini Rasanya

Kurnia Yustiana - detikTravel
Jumat, 28 Jul 2017 19:20 WIB
Foto: PLBN Entikong (Rachman Haryanto/detikTravel)
Sanggau - Perbatasan Indonesia-Malaysia menarik dijelajahi. Traveling sampai ke Entikong, wilayah Indonesia di ujung utara yang berbatasan dengan Malaysia pun jadi pengalaman tak terlupakan.

Pada tanggal 13-19 Juli 2017 kemarin tim Tapal Batas detikcom menjelajahi wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Petualangan kami selama sepekan itu menjadi momen yang membuka mata terkait seperti apa realita di perbatasan.

Perjalanan kami dimulai dari Jakarta pada Kamis (13/7). Berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, kami terbang menuju Bandara Internasional Supadio di Kalimantan Barat. Saat itu hari masih pagi, namun suasana bandara sudah begitu ramai dengan traveler dari berbagai daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setibanya di bandara ada sebuah spot foto yang menarik disambangi. Booth foto itu cukup besar dengan latar bertuliskan Supadio Int'l Airport, lengkap dengan replika Tugu Khatulistiwa. Ada pula sebuah papan yang bertulis ajakan buat traveler foto-foto di sana, "Sile Jak Bepoto di sini, Tak Usah malu-malu. Tak ade yang nak ngelarang mumpong di Pontianak".

Traveling Hingga Ujung Utara Indonesia, Begini RasanyaFoto: Booth foto di Bandara Supadio (Kurnia/detikTravel)
Selanjutnya, kami pun bersiap menuju ke Kabupaten Sanggau dengan dua mobil sewaan. Tapi sebelumnya, kami sempat mampir dulu di Pontianak untuk menikmati bubur daging. Perut kenyang, perjalanan siap dilanjutkan.

Dari Pontianak menuju Sanggau jaraknya sekitar 184 km, melewati Jalan Trans Kalimantan yang menjadi penghubung 5 provinsi di Pulau Kalimantan. Perjalanan terbilang lancar, kami melewati jalan aspal yang mulus.

Pemandangan pepohonan hijau, kebun sawit, hingga lahan gambut menghiasi perjalanan. Rumah-rumah kayu tampak berdiri di atas lahan gambut yang tergenang air. Di satu titik kami juga menemui jalanan yang kala itu tergenang air. Sehingga harus mengantre dengan kendaraan di laju sebelah untuk bisa melintas.

Namun di luar adanya genangan air tersebut, sepanjang perjalanan pun nyaman untuk tidur, atau pun internetan. Di ponsel terdeteksi sinyal Telkomsel dan bisa buat bermedsos ria. Walaupun memang ada beberapa titik di mana sinyal untuk internetan tidak terlalu kuat.

Traveling Hingga Ujung Utara Indonesia, Begini RasanyaFoto: (dok Kementerian PUPR)
Mendekati gerbang Kota Sanggau, ada sejumlah objek wisata yang bisa disinggahi. Ada Rumah Betang Raya Dori' Mpulor serta Riam Macan Gua Maria. Tak lama kemudian kami tiba di Rumah Dinas Bupati Sanggau di Kelurahan Ilir Kota, Kecamatan Kapuas.

Kami sempat singgah di sana untuk wawancara sekitar 2 jam. Setelah itu, tiba waktunya jalan-jalan ke objek wisata di sekitar sana. Awalnya kami datang ke kawasan wisata budaya Kabana di tepi sungai. Di sana ada warung makan dengan pemandangan sungai, Masjid Jami Sultan Ayub dan Keraton Surya Negara.

Sore itu juga terasa ramai dengan anak-anak yang asyik bermain dan berenang di sungai. Memang sederhana, namun senyum anak-anak itu begitu lepas. Sesekali mereka melompat ke sungai dari dermaga, lalu berenang perlahan.

Traveling Hingga Ujung Utara Indonesia, Begini RasanyaFoto: (Kurnia/detikTravel)
Malam pun tiba. Kami menikmati wisata kuliner Kafe Bandong, di mana biasanya traveler bisa menikmati sajian lokal sambil menyusuri Sungai Sekayam. Penganan seperti sungkui dan kote juga ikut menemani sajian utama malam itu.

BACA JUGA: Kamu Harus Tahu, 6 Tips Traveling ke Perbatasan Indonesia-Malaysia

Tak sampai terlalu malam, kami menuju ke penginapan di Kecamatan Kapuas. Malam kami lewati dengan beristirahat untuk keesokan harinya akan melanjutkan petualangan ke perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong.

Pagi hari pun tiba, kami segera bersiap. Perjalanan menuju Entikong dari Kecamatan Kapuas ini sekitar 2 jam. Namun perjalanan kami menghabiskan waktu lebih lama karena sembari mengunjungi berbagai objek wisata yang ada di sepanjang perjalanan menuju ke wilayah perbatasan itu. Mulai dari Air Terjun Pancur Aji, Taman Sabang Merah, Riam Macan Gua Maria serta Gua Thang Raya.

Traveling Hingga Ujung Utara Indonesia, Begini RasanyaFoto: (Kurnia/detikTravel)
Di perjalanan menuju Entikong, sinyal Telkomsel pun tetap terdeteksi di ponsel. Sambil main ke objek wisata, saya pun bisa tetap update di media sosial. Saat di Taman Sabang Merah, saya sempat beberapa kali mengunggah Instagram Stories ke akun @detikTravel.

Cukup banyak objek wisata yang kami datangi hari itu. Selepas magrib barulah kami tiba di penginapan di Kecamatan Sekayam, yang bersebelahan dengan Kecamatan Entikong.

Traveling Hingga Ujung Utara Indonesia, Begini RasanyaFoto: (Rachman Haryanto/detikTravel)
Nah dari penginapan bernama Balai Indah itu, menuju Entikong seperti ke Pasar Roan Jaya dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) hanya sekitar 30 menit saja. Jalan rayanya pun mulus dan bebas macet. Hanya, ada satu spot di mana traveler harus berhenti sebentar saat melewati area sweeping tentara perbatasan. Lokasinya tak jauh dari PLBN Entikong. Untuk lebih lanjut tentang petualangan di Entikong, simak terus ceritanya di Tapal Batas detikcom!


(krn/krn)

Hide Ads