Inilah Akwet, seorang pembuat Kaligrafi China yang tinggal di Glodok, Jakarta Barat. detikTravel sempat mengunjungi Akwet akhir pekan lalu.
Akwet tinggal di sebuah gang bernama Gang Kalimati, Glodok yang dikenal dengan pecinan Ibukota. Saat ditemui, lelaki paruh baya tersebut sedang sibuk melihat ponsel pintar, sembari menulis kaligrafi China di secarik kertas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tumpukan kertas, buku, dan cat berserakan di meja kerja Akwet. Ia sedang membuat tulisan yang dikirimkan oleh seseorang dan mungkin pelanggannya.
Lelaki 72 tahun tersebut bercerita, bahwa ia sudah menekuni Kaligrafi China ini selama puluhan tahun. "Saya mulai dari sejak 20 tahun, lahirnya saya tahun 1947," ucapnya seraya tersenyum.
Pembuat Kaligrafi China kini sudah langka di Jakarta, bahkan di Indonesia sekalipun. Akwet mengatakan, ia juga tidak punya penerus untuk melanjutkan bakat seninya ini. Anak-anaknya kini sudah tinggal dan hidup di Australia, serta menjadi warga negara setempat.
Bukan tanpa alasan dan landasan pemikiran yang kuat Akwet menyuruh anaknya pergi ke Negeri Kangguru. "Anak saya kuliah di sana (Australia), waktu S2, ditawarkan untuk kerja dan menjadi warga negara sana." ucapnya.
"Saya pikir, ya sudahlah, di sini mau jadi apa, kondisinya seperti itu (pada saat kejadian 1998-red)" tambahnya.
![]() |
Luka mendalam juga dirasakan Akwet saat zaman Orde Baru. Bukan hanya mengirim anaknya ke Australia, Ia melanjutkan bakat seni yang jarang ditemui ini diam-diam, di dalam rumah. Alasannya, karena ia ingin melanjutkan tradisi.
Bahkan, karena bakat dan keinginannya yang tinggi untuk melanjutkan tradisi, Akwet sempat dipanggil pemerintah. "Dulu, pernah dipanggil Kejaksaan," ucapnya.
Pria yang bernama lengkap Lim Tju Kwet ini juga sempat mengganti nama menjadi Teddy, demi menyembunyikan identitasnya pada masa-masa kelam tersebut. Saat ditanya bagaimana kronologisnya, ia hanya menjawab singkat.
"Ya itu urusan politik lah," tambahnya.
Kini, masa-masa tersebut tinggal menjadi kenangan yang menjadi pembelajaran. Akwet kini sibuk mengerjakan pesanan Kaligrafi China bersama sang istri di rumah sederhananya yang dikenal sebagai 'Toko Sanjaya'. Anak-anaknya juga rutin ia kunjungi, bahkan saat momen Imlek tahun ini.
"Mau ke sana (Australia), lama lah, berminggu-minggu," tandasnya.
Kalau traveling ke Glodok, mampir saja melihat Akwet membuat kaligrafi. Selamat liburan Imlek ya, Koh Akwet! (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol