Stasiun Tanjung Priok sangat kaya akan sejarah. Selain bangunannya sangat bergaya Belanda, cerita masa lalu yang melekat pada stasiun peninggalan Belanda ini juga menarik untuk diketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom pun datang ke Stasiun Tanjung Priok dan bertemu Gatot Sudarmadji, Kepala Stasiun Tanjung Priok. Dia mengatakan bahwa turis sejatinya tidak bisa berkeliaran dengan bebas di kawasan stasiun.
"Kami sangat mengutamakan keselamatan dan melarang turis berkeliaran bebas di kawasan stasiun," ungkap Gatot.
Namun, turis tetap bisa datang berkunjung dan melihat bangunan stasiun dan lainnya, dengan syarat harus berkoordinasi dahulu dengan pihak stasiun. Mereka mesti mendapatkan izin dan pendampingan dari pihak stasiun.
"Sebagai cagar budaya, tentu ada yang ingin melihat-lihat dan boleh-boleh saja. Asal berkoordinasi dahulu dengan pihak stasiun dan nanti kami akan memberikan pendampingan. Tidak boleh asal masuk dan foto-foto saja, harus ada izin," jelas Gatot.
Setelah memenuhi syarat itu, traveler yang ingin berkeliling dan melihat-lihat aktivitas stasiun juga harus mencamkan satu hal yaitu jangan sekali-kali masuk ke jalur kereta.
"Selama masih berkegiatan di lokasi stasiun, tepatnya di kawasan ruang tunggu atau area tiket tidak ada larangan, silahkan saja. Namun jangan masuk ke dalam kawasan jalur kereta karena itu mengganggu dan berbahaya. Tetap kami tekankan untuk selalu koordinasi dengan pihak stasiun," ungkapnya.
Sebagai cagar budaya, tentu traveler penasaran dengan kawasan mana saja yang boleh dimasuki dan memiliki cerita sejarah. Namun hingga saat ini belum ada tur yang disediakan pihak stasiun. "Belum ada rencana untuk membuat tur," tutup Gatot.
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!