Pada Kamis (30/04/2020) Program Belajar dari Rumah TVRI membahas tentang Sejarah Kerajaan Tarumanegara untuk siswa kelas 4-6 SD. Pada tayangan tersebut, terdapat beberapa pertanyaan mengenai jelaskan sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara.
Timbulnya kerajaan-kerajaan merupakan sistem baru dalam tata kemasyarakatan. Masyarakat pada mulanya terdiri dari prasuku, kemudian berkembang menjadi masyarakat suku, masyarakat kerajaan dan kelak menjadi negara nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Piramida Paling Tua Mesir Dibuka Kembali |
Dikutip dalam buku 'Sejarah' oleh Prof. Dr. M. Habib Mustopo dkk, berdirinya Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat hampir bersamaan waktunya dengan Kerajaan Kutai. Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada 358 M yang kemudian digantikan oleh putranya Dharmayawarman (382-395 M).
Kata Taruma berhubungan dengan kata Tarum yang berarti nila atau biru. Hingga sekarang nama taruma masih digunakan sebagai sungai, yaitu Citarum (ci: sungai).
Maharaja Purnawarman adalah Raja Tarumanegara yang ketiga (395-434 M). Ia membagun ibu kota kerajaan baru pada tahun 397 M yang terletak lebih dekat ke pantai. Ibu Kota baru itu bernama Sundapura. Menurut Prasasti Tugu tahun 417 Purnawarman memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Ia berhasil membawa Tarumanegara menjadi kerajaan besar. Kekuasaannya membentang dari daerah Bekasi di timur sampai ke Banten Selatan di barat.
Prasasti-prasasti lain yang menceritakan Kerajaan Tarumanegara, yaitu Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak), Prasasti Cidanghiang (Munjul), dan Prasasti Pasir Awi (Muara Cianten).
Dari isi beberapa prasasti tersebut bisa disimpulkan bahwa Purnawarman menganut agama Hindu Waisnawa (aliran pemuja Dewa Wisnu). Adapun menurut Fa-Hien yang tiba di To-lo-mo pada abad ke-7 M diterangkan bahwa agama yang dianut masyarakat Tarumanegara adalah Hindu, Buddha dan animisme-dinamisme.
(lus/erd)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan