Sebagai kota metropolitan, Jakarta punya sejarah panjang yang menarik disimak. Perjalanannya bisa dilihat dari patung dan monumen yang ada.
Dalam waktu dekat Jakarta akan kembali berulang tahun pada 22 Juni mendatang. Namun, apakah Anda sudah mengenal Jakarta dan segala sudutnya?
Salah satu cara paling sederhana untuk mengenalnya adalah dengan lewat patung dan monumen yang tersebar di Jakarta. Bukan tanpa alasan, tiap patung dan monumen yang ada di Jakarta mewakili cerita dan sejarah perjalanan Jakarta selama ratusan tahun sejak merdeka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom pun berkesempatan untuk melihat dan mengenal lebih jauh Jakarta lewat tur virtual patung & monumen di Jakarta yang diselenggarakan oleh Jakarta Good Guide (JGG) pada Sabtu pekan lalu (13/6).
Dipandu oleh pemandu berlisensi dari JGG, Kartika Desma, setidaknya ada delapan patung yang berdiri di Jakarta dengan sejarah panjangnya. Dirangkum detikcom, berikut bagian keduanya:
Berlokasi tak jauh dari Monas, ada Patung Arjuna Wibawa yang juga menjadi salah satu ikon Jakarta. Patung itu menjadi salah satu karya maestro perupa Nyoman Nuarta selain Patung GWK yang populer di Bali.
"Dulu diprakarsai oleh Presiden kedua kita Soeharto tahun 1978. Saat itu Presiden Soeharto baru kembali dari Turki," ujar Kartika.
![]() |
Berbeda dengan Sukarno, Presiden Soeharto lebih menginginkan sebuah patung yang disebutnya sarat filosofi tinggi. Nyoman Nuarta pun mengabulkannya lewat sosok Arjuna yang tengah berperang dalam Kisah Mahabharata.
"Beliau pilih Arjuna Wijaya, legenda yang ada di Indonesia, Mahabharata. Kudanya ada delapan, filosofi delapan aspek kepemimpinan Astabrata, bumi, angin, air matahari, bulan, bintang, samudera, dan api," kata Kartika.
Dengan keterampilan Nyoman Nuarta, patung kuda yang berjumlah 8 itu pun tampak lebih banyak dari aslinya. Secara teknis, patung berbahan tembaga kuningan itu memiliki panjang 25 meter, lebar 3 meter dan total berat 3,5 ton.
6. Patung di Monas
Traveler yang berkunjung ke daerah Monas di Jakarta Pusat mungkin pernah memperhatikan sejumlah patung yang ada di kawasan tersebut. Sudah tahu apa saja?
"Karena mereka punya nilainya masing-masing. Diponegoro, perang dia paling banyak makan korban dan pemimpin karismatik. Chairil Anwar penyair, RA Kartini penggerak emansipasi wanita, MH THamrin politikus, background yang berbeda," pungkas Kartika.
![]() |
Hanya di luar patung perseorangan yang disebutkan di atas, ada juga patung yang menjadi penanda peristiwa Ikada di Monas. Bagi yang masih ingat, Lapangan Ikada adalah nama Monas dahulu.
"Patung IKADA, ini tokoh-tokoh pemuda yang menggambarkan semangat antusiasme mereka saat Rapat IKADA 1945. Jadi monumen ini dibuat untuk mengingatkan peristiwa IKADA (proklamasi kedua). 250 ribu orang memenuhi Taman IKADA (sekarang Monas) untuk dengar pidato Soekarno tentang kemerdekaan ini," ujar Kartika.
Adapun, momen pidato Sukarno yang disaksikan para Pemuda itu hanya berlangsung pendek sekitar 5 menit. Alasannya, ada tentara Jepang yang mengepung Lapangan Ikada dari berbagai penjuru.
Oleh karenanya, peristiwa bersejarah itu dikenang lewat patung tersebut yang memiliki citra 5 orang pemuda dengan kibaran bendera merah putih. Sungguh sarat makna.
Baca juga: Sudah Tahu? Ini Penampakan Monas Terkini |
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!