Api Abadi Mrapen berada di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah. Dikenal dengan api abadi, kini untuk pertama kalinya api tersebut padam total.
Api Abadi Mrapen adalah destinasi wisata unik tempat api abadi yang tidak pernah padam dan eksistensinya sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Api yang dipercaya sebagai peninggalan Sunan Kalijaga ini memang sering dipakai untuk berbagai kegiatan olahraga seperti Asian Games hingga kegiatan keagamaan umat Buddha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini beberapa hal menarik tentang Api Abadi Mrapen:
1. Sejarah
Menurut cerita sejarah yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat, keberadaan sumber Api Abadi Mrapen ini dikaitkan dengan masa akhir Kerajaan Majapahit yang ditaklukkan oleh Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518 Masehi.
Konon api abadi itu timbul setelah Sunan Kalijaga yang kala itu memimpin prajurit Demak berhasil mengalahkan Majapahit. Sunan Kalijaga kemudian mencari mata air untuk prajuritnya yang kelelahan dengan menancapkan tongkatnya ke tanah. Akan tetapi lubang dari bekas itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya menjadi titik awal munculnya sumber Api Abadi Mrapen.
2. Kegiatan Olahraga
Api Abadi Mrapen di Grobogan pernah menjadi simbol penyulutan api obor Asian Games 2018 di Mrapen yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yang saat itu adalah Puan Maharani.
Api ditaruh dalam thunderbox, kemudian diberikan ke Puteri Indonesia dan berlanjut ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Selanjutnya, oleh Ganjar diserahkan ke torch ambassador, Yustedjo Tarik, sang legenda tenis Indonesia. Prosesi penyerahan api berlangsung meriah.
Arak-arakan api obor Asian Games dimulai oleh Yustedjo dari Mrapen kemudian ke Candi Prambanan, DIY.
3. Acara keagamaan
Selain untuk kegiatan Asian Games, Api Abadi Mrapen juga pernah digunakan sebagai kegiatan keagamaan. Api Abadi Mrapen dipakai oleh umat Buddha. Pada tahun 2019 lalu, umat Buddha melaksanakan pengambilan api dharma atau api alam Waisak di Api Abadi Mrapen, Grobogan.
4. Sempat redup
Pada tahun 1996, Api Abadi Mrapen sempat meredup akan tetapi belum pernah padam total seperti sekarang. Saat itu pernah dilakukan pengeboran hingga 20 meter agar gas kembali keluar. Setelah dibor ternyata keluar gasnya, intensitas nyala apipun kembali berkobar.
Namun baru kali ini, Api Abadi Mrapen benar-benar mati total.
5. Penyebab Api Abadi Mrapen padam total
Pengeboran sumur diduga menjadi biang padamnya Api Abadi Mrapen. Pada tanggal 20 September lalu, debit gas pada Situs Api Abadi Mrapen menurun. Kemudian apinya mengecil dan akhirnya padam pada 25 September.
(lus/erd)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol