Dermaga Tanah Ampo, Area Turis Rusia yang Berulah di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dermaga Tanah Ampo, Area Turis Rusia yang Berulah di Bali

Baban Gandapurnama - detikTravel
Selasa, 15 Des 2020 10:50 WIB
Dermaga Tanah Ampo
Foto: Dermaga Tanah Ampo (Google maps)

Pelabuhan Tanah Ampo berada di daerah berjuluk 'Pearl from East Bali'. Mengutip dari situs resmi Pemkab Karangasem, pelabuhan tersebut berjarak sekitar 65 kilometer atau 1,5 jam dari Bandar Udara Ngurah Rai, serta 40 kilometer atau 45 menit dari Denpasar. Akses masuk ke pelabuhan sejauh 1,5 kilometer dari jalan utama Denpasar-Karangasem. Area ini dekat dengan beberapa objek wisata antara lain Candidasa, Tirta Gangga, Ujung Karangasem, dan Pura Besakih.

Kembali lagi ke sejoli turis asal Rusia tersebut. Perbuatan Sergey dan Alina dinilai konyol dan mencemari lingkungan. Imbasnya, mereka dihujani kecaman dari netizen karena telah merusak ekosistem laut Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi turun tangan berkaitan peristiwa heboh ini. Pelancong itu kabarnya datang dengan satu tim, lalu izin kepada penjaga keamanan guna menengok dermaga.

"Saya sudah melaksanakan lidik kemarin untuk hasil sementara memang bule itu satu tim ke sana minta izin ke salah satu security di sana untuk melihat ke dalam," ujar Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini kepada detikcom, Senin (14/12).

ADVERTISEMENT

Motor klasik yang tenggelam tersebut sudah diboyong ke Mapolres Karangasem. Hasil penelusuran sementara, menurut Suartini, kendaraan roda dua yang dikemudian sang bule itu ternyata bodong.

"Setelah kita selidiki dari hasil sementara motor itu dari pelat nomornya bodong tidak terdaftar," tutur Suartini.

Dia mengungkapkan Pelabuhan Tanah Ampo sudah tidak beroperasi. Suhartini menyesalkan adanya akses di kawasan ini.

"Pelabuhannya itu sudah ditutup ya, karena memang dulunya pelabuhan untuk kapal pesiar. Jadi sudah lama tidak operasional lagi. Kok banyak aktivitas masyarakat di sana," kata Suartini.

Sergey menyampaikan pembelaan via laman komentarnya yang kini sudah digembok. Ia mengungkapkan sejumlah tuduhan yang dialamatkan kepadanya tidak benar.


"Saya membeli sepeda itu, bukan menyewanya. Kami juga mengeluarkan sepeda itu 30 menit setelahnya. Tidak ada yang lepas, tidak ada yang rusak. Kami memberikannya pada masyarakat setempat dan mereka telah menggunakannya," kata Sergey dalam kolom komentarnya.

Terkait videonya yang menuai kontroversi, ia mengaku juga telah menghapusnya dari laman Instagram. Selain menjelaskan duduk permasalahan, Sergey juga meminta maaf bagi semua pihak yang mengaku tersinggung atau risih atas aksinya tersebut.

"Saya ingin membuat pengakuan atas video dengan motor kami. Saya mau meminta maaf pada masyarakat Bali dan pengunjung Pulau Dewata yang tersinggung atas video itu. Saya cinta Indonesia dan masyarakatnya, itu lah kenapa saya datang ke sini dan memulai bisnis di sini yang memberi pekerjaan pada masyarakat lokal," kata Sergey lewat laman IG story pribadinya.


(elk/elk)

Hide Ads