Gunung Argopuro merupakan gunung terpanjang di Pulau Jawa dengan panjang trek mencapai 40 kilometer.
Gunung ini menjadi favorit para pendaki karena menyimpan pesona yang indah, kekayaan flora-fauna yang masih terjaga dengan keadaan alam masih asri mengingat masih belum banyak terjamah oleh wisatawan maupun pendaki.
Baca juga: Menembus Kabut Argopuro |
Akses Perjalanan
Bagi wisatawan maupun pendaki yang dari luar kota Probolinggo maupun kota Situbondo rute perjalanan bisa di mulai dari Kota Surabaya baik stasiun Gubeng maupun terminal Bungurasih. Perjalanan bisa dilanjutkan baik menaiki mobil carter ataupun transportasi umum ke daerah Probolinggo bagi yang ke arah Basecamp Bremi, atau ke ke Situbondo bagi yang lewat Basecamp Baderan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya mendaki gunung ini bisa menggunakan ojek dari basecamp baik Baderan maupun Bremi untuk mempersingkat waktu menuju pos awal sebelum pendakian. Mengapa naik ojek begitu direkomendasikan? Karena mendaki gunung ini sangat panjang dan membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 4-5 hari dan tentunya sangat menguras tenaga.
Perkenalan Medan Hari Pertama
Perjalanan hari pertama dimulai dari Basecamp Baderan, dengan mengurus dulu Simaksi (Surat Izin Mendaki) dengan harga Rp 20.000 untuk hari biasa dan Rp 30.000 untuk akhir pekan. Perjalanan dimulai dengan naik ojek menuju Makadam dengan tarif Rp 50.000.
Dengan perjalanan bisa di tempuh dalam estimasi waktu 15-20 menit dan dapat menghemat waktu sekitar 90 menit saat berjalan kaki. Selepas dari Makadam perjalanan akan dilanjutkan menuju mata air 1, dengan medan yang sudah mulai terasa tanjakannya.
Trek menuju mata air 1 ini akan semakin terasa seusai hujan turun karena tanahnya semakin becek yang membuat telapak kaki akan semakin menancap. Sesampainya di mata air 1 para pendaki bisa melakukan rehat terlebih dahulu untuk mengisi tenaga sebelum melanjutkan ke mata air 2.
Di tempat ini ada bangunan dan lahan kosong untuk mendirikan tenda dan bisa digunakan untuk Shalat. Seusai rehat dari pos 1 perjalanan akan dilanjutkan menuju mata air 2 dengan medan yang semakin ekstrim dan tanjakan yang semakin terjal.
Mata air 2 ini adalah tempat rekomendasi bagi para pendaki yang sudah habis tenaganya dan bisa dijadikan tempat camping sekaligus mengisi tenaga untu esok hari dalam melanjutkan perjalanan.
Terjalnya Alun-alun Argopuro
Dari mata air 2 perjalanan bisa dilanjutkan ke tempat camp favorit pendaki yaitu Cikasur. Dalam proses perjalanan setiap pendaki akan melewati persinggahan di alun-alun kecil dan alun besar.
Disebut alun-alun karena tempat ini berupa hamparan padang rumput yang luas, dan jika sedang musim hujan warnanya sangat kelihatan hijaunya.
Setelah melewati alun-alun pendaki Gunung Argopuro akan terus melanjutkan perjalanan sampai bertemu dengan sungai qolbu yang berisikan segarnya air dan rimbunnya selada air. Sesampainya di Sungai Qolbu, inilah pertanda bahwa 10 menit lagi akan sampai Cikasur.
Sesampainya di Cikasur pemandangan yang disuguhkan sangat eksotik berupa hamparan padang rumput yang luas, arsitektur bangunan penjajahan yang masih tersisa mengingat dulunya menjadi tempat latihan perang Jepang, dan saat pagi akan terlihat eloknya merak singgah di pepohonan.
Di Cikasur, pendaki Gunung Argopuro tak perlu risau jika ingin menghemat logistik karena terdapat banyak selada air yang bisa dimakan dan dijadikan nutrisi pengganti untuk mengisi tenaga.
Selanjutnya: Menapaki Jalur Terpanjang di Hari Ketiga
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol