Sebuah kawasan di wilayah Situbondo seolah negeri para burung. Itu karena di wilayah ini, dihuni ribuan burung Blekok maupun beberapa jenis burung air lainnya. Seperti apa ?
Kawasan ini terletak di Dusun Pesisir, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo. Lingkungan dusun yang merupakan kawasan wisata alam berbasis konservasi ini lantas disebut Kampung Blekok.
Di kampung ini ribuan burung beragam jenis ini bermukim damai di kawasan hutan bakau atau mangrove. Hutan bakau merupakan hutan yang ada di bibir pantai. Sehingga di hutan ini terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik yang terbawa dari hulu sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamatan di lapangan, ada beberapa jenis mangrove tegakan di kawasan dengan luas total sekitar 27 hektar lebih ini. Terbanyak jenis rhizophora mucronata, rhizophora apiculata, dan avicennia marina. Pun sejumlah jenis lainnya, antara lain api-api dan sinjang.
![]() |
Di kawasan ini juga dihuni beragam jenis burung. Terbanyak burung blekok sawah (ardeola speciosa). Pun ada jenis yang masuk kategori dilindungi. Yakni burung Kuntul Kecil (egretta garzetta), Kuntul Kerbau (bubulcus ibis), serta Gajahan Pengala (numenius phaeopus).
Kerapatan vegetasi di hutan mangrove ini juga relatif baik. Yakni sekitar 2.500 pohon tegakan per hektar. Pun ketebalan hutan bakaunya rata-rata sekitar 1 km dari bibir pantai.
Untuk menyusuri kawasan hutan mangrove ini lebih dalam bisa melalui jembatan terbuat dari papan kayu selebar 3 meteran. Sehingga bisa menyusuri kawasan hutan bakau ini tanpa harus belepotan lumpur.
Jika ingin menikmati kawanan burung blekok terbang secara koloni, waktu paling tepat sekitar pukul 5 pagi atau 5 sore. Sebab, pada jam ini ribuan burung putih ini terbang berangkat dan pulang mencari makan ke kawasan lain.
Tak hanya itu. Untuk masuk kawasan tersebut juga bisa menggunakan perahu milik warga setempat. Perahu kayu ini memang banyak di tepian sungai yang letaknya tak jauh dari kawasan hutan mangrove itu.
![]() |
Kesadaran warga sekitar dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove dan burung blekok di kawasan itu juga sudah mulai meningkat. Terbukti, mulai banyak warga sekitar melakukan upaya penangkaran burung blekok itu.
Burung-burung itu ditangkarkan di kandang berukuran besar terbuat dari kawat ram atau karat terbentuk seperti jaring. Sengaja ditempatkan di dalam kawasan. Setelah besar, burung-burung itu lalu dilepasliarkan kembali.
Selanjutnya
Simak Video "Video: Kronologi Bocah di Situbondo Kritis Setelah Dibakar 4 Temannya"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol