Wisata Alam Gua Dayeuh, Keindahan Tersembunyi di Karawang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Alam Gua Dayeuh, Keindahan Tersembunyi di Karawang

Yuda Febrian Silitongo - detikTravel
Rabu, 25 Agu 2021 16:48 WIB
Gua Dayeuh di Karawang
Gua Dayeuh di Karawang (Yuda Febrian Silitonga/detikcom)
Karawang -

Siapa sangka, di balik hiruk-pikuk Kabupaten Karawang, yang kini dikenal dengan kota industri, ada keindahan tersembunyi yang bisa dikunjungi di akhir pekan. Wisata alam Gua Dayeuh.

Gua Dayeuh lokasinya dekat dengan ibu kota. Cuma butuh waktu tempuh kurang lebih hanya 15 menit dari keluar gerbang tol Karawang Barat.

Wisata ini berada di Karawang bagian selatan, yakni di Kampung Citaman, Desa Tamansari, Kelurahan Pangkalan. Dengan jarak tempuh yang singkat, wisata ini sangat sayang bila dilewatkan saat liburan tiba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gua Dayeuh di KarawangGua Dayeuh di Karawang, tidak jauh dari Jakarta. (Yuda Febrian Silitonga/detikcom)

ADVERTISEMENT

Harga tiketnya masuknya juga relatif terjangkau, hanya Rp 5.000 per orang. Untuk tarif parkirnya kendaraan roda dua dibanderol Rp 2.000, dan roda empat Rp 5.000.

Ada apa saja di kawasan Gua Dayeuh?

Sebelum ke lokasi, anda patut melihat cuplikan film aksi dari Korea, berjudul Revenger yang dirilis tahun 2018. Mengapa harus menontonnya? Dalam beberapa scene filmnya, lokasi syuting itu dilakukan di lokasi wisata Alam Gua Dayeuh.

[Gambas:Youtube]




Saat detikTravel berkunjung ke Gua Dayeuh, kawasan ini menawarkan keindahan alam yang eksotis dari bebatuan gamping atau kapur. Bukan hanya itu, bagi mereka yang senang dengan binatang atau hewan, bisa menjumpai puluhan monyet. Tidak perlu khawatir, monyet-monyet ini tunduk kepada penjaga.

Masuk lebih dalam ke lokasi, ada satu spot utama yang menjadi incaran para wisatawan, yakni lembahan Goa Dayeuh, yang sekelilingnya ditutupi tebing gamping dengan tinggi hingga puluhan meter. Spot itu juga jadi pilihan tempat bagi sutradara untuk merampungkan film Revenger.

Saat ditemui di lokasi, Direktur Utama BUMDes Tamansari Sejahtera, Mamad, mengatakan wisata alam Gua Dayeuh belum lama diresmikan sebagai objek wisata. Yakni, pada tahun 2020. Oleh karenanya, pengembangan wisatanya belum ideal.

"Gua Dayeuh ini baru diresmikan tahun lalu, dan tentunya masih banyak kekurangan, dan kami pun masih terus mengembangkannya," kata Mamad, Rabu (25/8/2021).

Soal fasilitas wisatanya, dikatakannya sudah terpenuhi, yakni sudah tersedian toilet, tempat ibadah, gajebo, camping ground, dan lahan parkir yang luas.

Gua Dayeuh di KarawangGua Dayeuh di Karawang jadi habitat kawanan monyet. (Yuda Febrian Silitonga/detikcom)

"Area parkir di sini luas, beberapa bus juga bisa ketampung, tapi memang untuk penginapan belum ada, jadi paling camping ground," dia menjelaskan.

Selain itu, ia juga menyediakan jalur untuk para penyuka olahraga off-road ATV, dengan jalur kawasan bentang alam kapur, yang tidak jauh dari lokasi.

"Bagi yang suka olahraga, sebenarnya kita sudah mulai mencoba trek buat ATV, dan bisa juga sepeda di jalur kawasan bentang alam bebatuan kapur," katanya.

Halaman berikutnya >>>> Kerap Dikunjungi Spiritualis untuk Berdoa

Mamad menyebut Gua Dayeuh sering dikunjungi para spiritualis untuk berdoa.

"Gua Dayeuh juga ada area yang memang di situ dikhususkan menjadi tempat berdoa oleh sebagai para pengunjung spiritualis, biasanya mereka bawa sesajian dan wewangian," tuturnya.

Wisatawan yang datang tidak perlu khawatir urusan makan. Di sini cukup banyak warung makan.

Satu lagi, wisata alam Goa Dayeuh juga menurut pengelola, buka 24 jam, tapi sejak PPKM Level 3 diterapkan di Karawang, operasional wisata ini dibatasi.

"Kita buka setiap hari, dan 24 jam, tapi saat PPKM ini, paling sampai sore," ujar Mamad.

Gua Dayeuh di KarawangGua Dayeuh di Karawang (Yuda Febrian Silitonga/detikcom)

Dari pantauan terkini, setelah penerapan PPKM, Gua Dayeuh wisata terlihat sepi pengunjung. Situasi ini sejatinya cukup menguntungkan karena relatif aman untuk pengunjung dengan bisa terhindar dari kerumunan. Selain itu, wisatawan bisa leluasa untuk berfoto.

Mamad menyarankan pengunjung datang pagi atau sore. Sebab, hasil foto bisa lebih sip.



Simak Video "Video: Berkemah di Kampung Ikan Lembah Tanjung Subang"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads