Sejarah Stasiun Cirebon, Bangunan Tua yang Lahir Demi Melayani Gula

Sudirman Wamad - detikTravel
Minggu, 29 Agu 2021 22:13 WIB
Foto: Sudirman Wamad
Cirebon -

Stasiun Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat, merupakan salah satunya stasiun tua di Indonesia. Stasiun ini merupakan pusat dari aktivitas PT KAI Daop 3 Cirebon.

Stasiun Cirebon berada di Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. Tak jauh dari Balai Kota Cirebon. Stasiun ini melayani kedatangan dan keberangkatan kereta api ke kota-kota besar, seperti Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, dan lainnya. Dikutip dari kai.id, Stasiun Cirebon terdaftar sebagai cagar budaya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dengan nomor RNCB.20100622.02.000798. Penetapan benda cagar budaya itu sesuai berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Nomor PM.58/PW.007/MKP/2010.

"Betul tercatat sebagai cagar budaya," kata Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Suprapto kepada detikcom, Sabtu (28/2021).

Suprapto memberikan catatan singkat sejarah Stasiun Cirebon. Catatan tersebut dirangkum dari berbagai sumber, seperti buku berjudul Pembangunan Jalur Kereta Api dan Trem di Cirebon yang ditulis Djoko Marihandono, buku Spoorwegstation op Java (1993) oleh Michiel van Ballegoijen de Jong, Majalah DKA, dan kitvl.nl.

Foto lawas Stasiun Cirebon. Foto: KITVL

Dalam ulasan singkat itu, pembangunan Stasiun Cirebon tak lepas dari aktivitas produksi gula yang ada di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Jawa, dari Semarang hingga Cirebon.

Foto lawas salah satu kereta yang tengah berada di sepur putar di Dipo Stasiun Cirebon. Lokomotif yang masuk ke sepur putar, akan didorong sehingga bisa berbalik arah Foto: KITVL

Jalur kereta yang melintas di Cirebon dibangun oleh Staatssporwegen (SS) dan Samarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). SS merupakan sebuah perusahaan kereta api negara.

Sedangkan SCS perusahaan milik swasta. Hingga akhirnya pada 3 Juni 1912, SS meresmikan jalur kereta api Cikampek-Cirebon sepanjang 137 kilometer. Bertepatan dengan itu perusahaan pelat merah ini membuka angkutan untuk umum di Stasiun Cirebon.

Melalui catatan singkat yang dikirim Suprapto menyebutkan, pada tahun 1885-1886, perusahaan kereta api swasta Java Spoorweg Maatschappij (JSM) membuka jalur kereta api Tegal-Slawi-Balapulang. Namun, dalam operasionalnya JSM mengalami kerugian. Hingga akhirnya JSM diambil alih oleh perusahaan kereta api swasta bernama SCS pada tahun 1892.

Setelah menerima pelimpahan konsensi JSM, SCS melanjutkan pembangunan jalur kereta api dari Cirebon sampai ke Semarang. "Keseluruhan pembangunan rampung pada tahun 1899. Keberadaan jalur ini berkaitan dengan menjamurnya pabrik gula di sepanjang pantai utara Jawa," dalam catatan Humas Daop 3 Cirebon itu.



Simak Video "Video: Menelusuri Stasiun KRL Warna-warni di Jakarta "

(ddn/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork