Di Cirebon, ada destinasi baru yaitu Museum Santet. Sang pendiri, Ustaz Ujang Busthomi menceritakan awal berdirinya museum itu. Semua bermula dari kematian sang ayah.
Jauh sebelum mendirikan Museum Santet, sebenarnya Ujang Busthomi sudah terlebih dahulu melakukan dakwah dengan cara bersilaturahmi dan mendatangi dukun-dukun santet dan praktisi spiritual di berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Hiii... Ada Museum Santet di Cirebon! |
Semua itu berawal di tahun 2004, saat Kang Ujang, begitu sapaan akrabnya, baru lulus dari pondok pesantren. Saat itu, Kang Ujang harus meneruskan perjuangan sang ayah yang sudah terlebih dahulu menghadap Sang Kuasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kang Ujang masih ingat betul bagaimana dia pertama kali berhadapan dengan dukun santet. Tepat di hari ke-tujuh meninggalnya sang ayah, tiba-tiba rumah Kang Ujang kedatangan seorang tamu. Dia adalah seorang praktisi spiritual, seorang dukun santet yang dikenal sakti.
"Ketika itu, baru saja Abah saya nujuh hari, dan saya langsung didatangi praktisi dukun santet yang dikenal sakti. Saya tidak akan menyebutkan namanya karena sudah meninggal juga," kisah Kang Ujang kepada detikTravel di Cirebon, beberapa waktu lalu.
"Waktu itu, dia datang ke saya. Dia datang baik-baik. Itu mau tahlil Abah saya. Dia datang dan mengatakan, 'Bapak kamu sudah meninggal, sekarang giliran kamu lah. Tinggal nunggu hitungan hari," kata si dukun santet.
Saya bilang, 'Oh, urusan umur Allah yang punya, jadi saya tidak akan pernah takut. Kalaupun besok Allah mencabut nyawa saya, silahkan," balas Kang Ujang.
"Terus mau Anda gimana?" tanya Kang Ujang lagi.
"Ya, lihat saja," kata si dukun santet.
"Anda jual saya borong," balas Kang Ujang.
Setelah kedatangan pertama itu, selama 7 hari berturut-turut sang dukun santet datang secara terang-terangan di depan rumah Kang Ujang untuk mengadu ilmu. Namun Kang Ujang tidak gentar.
"Waktu itu saya masih punya guru dan saya telepon guru saya. Kata guru saya, 'Dia itu bukan lawan kamu'. Selama 7 malam itu terus melakukan pertarungan. Saya di dalam rumah, dia di luar rumah. Ya, akhirnya mereka yang out sendiri lah," ungkap Kang Ujang.
Selanjutnya: Museum Santet untuk Wisata Edukasi
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol