Kisah Panjang di Kebayoran, Ada Bangunan Asal Usul Nama Radio Dalam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Panjang di Kebayoran, Ada Bangunan Asal Usul Nama Radio Dalam

Yasmin Nurfadila - detikTravel
Jumat, 03 Jun 2022 09:11 WIB
Wisata menyusuri Distrik Kebayoran bersama Ngopi Jakarta (Ngojak).
Foto: Agung Pambudhy

Makam Dai Sejuta Umat

Wisata menyusuri Distrik Kebayoran bersama Ngopi Jakarta (Ngojak).Makam KH Zainuddin MZ dan Hj. Siti Kholilah. Foto: Agung Pambudhy


Perjalanan walking tour bersama Ngopi Jakarta melakukan kunjungan sekaligus beristirahat di masjid yang dikembangkan oleh seorang dai kondang Indonesia, Almarhum KH Zainuddin MZ, yaitu Masjid Jami Fajrul Islam. Masjid ini terletak di Jalan Gandaria I, Gang H. Aom, Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Di bagian belakang masjid, terdapat area makam dari Dai Sejuta Umat, Almarhum KH Zainuddin MZ beserta sang istri, almarhumah Hj. Siti Kholilah. Masjid ini menjadi salah satu spot menarik, terutama bagi peserta dan pengunjung yang tumbuh bersama dakwah-dakwah dari Sang Dai. Masjid dan area makam ini terbuka bagi siapapun yang ingin berkunjung dan berziarah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transmiter Radio Pertama di Jakarta

Wisata menyusuri Distrik Kebayoran bersama Ngopi Jakarta (Ngojak).Bangunan transmitter radio di Radio Dalam, Kebayoran Baru. Foto: Agung Pambudhy


Kemudian perjalanan walking tour dilanjutkan ke daerah Radio Dalam. Di destinasi ini, tim Ngopi Jakarta menceritakan toponimi atau asal usul penamaan dari wilayah Radio Dalam. Di dalam gapura Jalan Radio Dalam Raya Nomor 25, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, terdapat sebuah bangunan bernuansa jadul. Bangunan ini ternyata merupakan transmitter radio pertama yang ada di Jakarta.

Transmitter ini dibangun pada awal tahun 1930 sebagai pelengkap transmitter radio yang ada di kaki Gunung Malabar. Transmitter ini kemudian terus digunakan sebagai pemancar untuk Radio Republik Indonesia (RRI). Keberadaan bangunan transmitter radio inilah yang menjadikan wilayah ini dikenal sebagai wilayah Radio Dalam.

ADVERTISEMENT

Makam Ki Togog

Selanjutnya peserta walking tour diajak untuk berkunjung ke Makam Ki Togog atau Ki Sobir. Menurut penuturan tim Ngojak, konon nama daerah Petogogan berasal dari nama Ki Togog, seorang tokoh terkenal di daerah setempat.

Nama tokoh ini yang menjadikan warga lain menyebut daerah tempat tinggalnya sebagai daerah si Togog, yang kemudian berkembang menjadi Petogogan.

Sejauh ini, belum ditemukan literatur sejarah yang mendukung kisah tersebut. Namun, kisah ini kerap dituturkan dan menjadi legenda di wilayah setempat.

Gereja & Taman Barito

Destinasi sekaligus perhentian terakhir dari Ngojak edisi Distrik Kebayoran adalah Gereja dan Taman Barito. Setelah menjelajah sekitar Kebayoran selama kurang lebih lima jam, peserta walking tour beristirahat dan berbagi cerita di Taman Barito.

Taman Barito atau Taman Ayodya merupakan taman kota dengan area cukup luas yang ada di Jakarta Selatan. Taman ini terbuka untuk umum dan cocok dikunjungi oleh semua kalangan. Sehingga taman ini juga menjadi tempat yang tepat untuk menutup perjalanan penjelajahan yang cukup panjang bersama Ngopi Jakarta.

Itulah kisah-kisah sejarah singkat dari beberapa tempat menarik yang ada di Distrik Kebayoran. Tempat-tempat ini dapat dikunjungi dengan leluasa oleh siapapun. Sehingga bagi travelers yang ingin mengunjungi salah satu lokasi, travelers tidak perlu khawatir karena semua area terbuka untuk umum.



Simak Video "Video: Nyobain Walking Tour, Aktivitas Seru dan Gratis di Kota Tua Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]

(fem/)

Hide Ads