DOMESTIC DESTINATIONS
Kisah Kepulauan Tanimbar, Wilayah Terluar yang Didatangi Presiden Jokowi

Yuk berkenalan dengan Kepulauan Tanimbar yang dikunjungi Presiden Joko Widodo baru-baru ini. Kepulauan ini merupakan gugus kepulauan utama yang ada di Maluku.
Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo terlihat mengunjungi Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Kunjungannya ini disambut dengan sangat antusias oleh warga setempat. Mengingat sudah lebih dari 60 tahun kepulauan ini tak dikunjungi sosok presiden. Kunjungan presiden terakhir ke kepulauan ini terjadi pada tahun 1958, saat Indonesia masih dipimpin oleh Presiden Soekarno.
![]() |
Baca juga: 30 Ekor Nuri Tanimbar Diselamatkan |
Kepulauan Tanimbar merupakan kepulauan istimewa. Kepulauan ini merupakan salah satu kepulauan terluar Indonesia. Kepulauan Tanimbar berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, kepulauan ini terletak di bagian selatan Provinsi Maluku. Tanimbar memiliki letak astronomi di 124°40′-124°50′ BT dan 1°30′-1°40′ LU.
Kepulauan Tanimbar awalnya merupakan bagian dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Namun kabupaten ini kemudian mengalami pemekaran menjadi Kabupaten Maluku Barat Daya. Karena pemekaran ini, Kabupaten Maluku Tenggara hanya memiliki gugusan Kepulauan Tanimbar.
Karena komposisinya, akhirnya nama kabupaten pun berubah menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Berubahnya nama kabupaten ini dideklarasikan pada 3 November 2015 di Saumlaki. Naskah perubahan nama tersebut ditandatangani para tokoh setempat dihadapan Menteri Dalam Negeri, Gubernur Maluku, Bupati Maluku Tenggara Barat, dan Ketua DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Proses pengubahan nama ini berlangsung cukup lama. Koordinasi dan penyamaan persepsi terkait perubahan nama ini akhirnya rampung pada 10 Semptember 2018.
Sebagai kepulauan terluar, Tanimbar menyimpan banyak adat istiadat dan peninggalan budaya yang bernilai tinggi. Adat di Kepulauan Tanimbar dikenal dengan nama duan-lolat yang dimaknai sebagai hubungan antara tuan (duan) dan hambanya (lolat).
Adat yang masih kental memang menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tanimbar, memasuki setiap sendi-sendi kehidupan. Hukum adat di Kepulauan Tanimbar dinamakan Duan dan Lolat. Atau dalam arti harfiah, dapat dipahami sebagai hubungan antara tuan (Duan) dan hambanya (Lolat).
Dikutip dari laman budaya-indonesia.org, dalam strata sosial masyarakat Tanimbar, Duan selalu memiliki derajat yang lebih tinggi daripada lolat. Duan dapat dimaknai sebagai tanah dan Lolat sebagai hujan. Duan besar merupakan Tuhan, sementara Lolat adalah manusia.
Hukum adat Duan dan Lolat ini digunakan masyarakat sebagai pedoman dan berfungsi untuk mengatur hubungan sosial masyarakat. Hal ini mencakup segala tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari cara menyelesaikan masalah hingga pembagian harta warisan.
Selain kental akan adat dan budayanya, masyarakat Tanimbar juga penganut kepercayaan yang kuat. Kepercayaan yang mereka pegang dapat terlihat langsung dari bangunan-bangunan peninggalan para pendahulunya. Banyak bangunan yang menampakkan dengan jelas pengaruh dari agama Katolik yang mereka anut.
Tak hanya itu, sama seperti wilayah kepulauan lain di Indonesia. Kepulauan Tanimbar juga memiliki bentang alam yang sangat indah. Perairan di antara pulau-pulaunya sangat jernih dan cocok untuk dipakai berenang dan menyelam.
Kemudian wilayah pulau-pulaunya juga menawarkan panorama Indonesia Timur yang masih sangat asri dan hijau. Tak heran jika Presiden Joko Widodo menyempatkan untuk berkunjung ke Kepulauan Tanimbar.
Simak Video "Kagetnya Pengunjung saat Jokowi Nge-Mal Bareng Cucu: Mau Nangis"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/ysn)