Desa Tenganan Pegringsingan Punya Sistem Kalender Unik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Desa Tenganan Pegringsingan Punya Sistem Kalender Unik

Ni Made - detikTravel
Selasa, 17 Okt 2023 06:17 WIB
Desa Tenganan di Bali menyimpan keunikan pada budaya dan adat istiadatnya. Salah satunya adalah masyarakat Desa Tenganan tidak boleh melakukan poligami.
Desa Tenganan Pegringsingan Bali (Foto: Ni Made Nami Krisnayanti)
Karangasem -

Desa Tenganan Pegringsingan masih mempertahankan budaya Bali kuno dan tidak dipengaruhi oleh kebudayaan Kerajaan Majapahit. Salah satunya dalam sistem kalender.

Sebagai desa Bali Aga, Desa Tenganan Pegringsingan di Karangasem, Bali memiliki beberapa perbedaan dengan desa adat di Bali lainnya. Bali Aga merupakan kelompok masyarakat yang lebih awal datang ke Bali, mendiami desa-desa di pegunungan Bali, dan lebih sedikit terkena pengaruh Majapahit.

Masyarakat Desa Tenganan memiliki perhitungan waktu tersendiri yang berpatok pada masa edar matahari. Kalender ini berbeda dari kalender Masehi atau pun kalender Bali.

Siklus kalender Desa Tenganan berlangsung setiap 3 tahun sekali, yakni tahun pertama jumlah bulan dihitung 12 dengan jumlah hari per bulannya dihitung 30 hari.

Lalu untuk tahun kedua, satu tahun tetap dihitung 12 bulan, hanya saja ada beberapa hari di bulan ke-11 dan ke-12 yang jumlahnya hanya 26 hari. Pada tahun ketiga, jumlah bulan dihitung 13 bulan, yakni terjadi bulan ke-4 sebanyak dua kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Contohnya itu, kami di Desa Tenganan bulan ini adalah bulan kesembilan. Kalau di kalender Bali kan baru bulan keempat," ujar Tamping Takon Tebenan Desa Tenganan, I Putu Suarjana.

Perbedaan juga terletak pada perhitungan tanggal di kalender Desa Tenganan. Bila kalender Bali dalam satu bulan memiliki penanggalan 1 sampai 30. Pada sistem kalender Desa Tenganan hanya memiliki penanggalan 1 sampai 15 di awal disebut penanggal dan 1 sampai 15 di akhir disebut kehudan.

"Penanggalan 1 sampai 15 di awal atau penanggal itu dikhususkan untuk upacara anak-anak. Untuk 1 sampai 15 di akhir atau kehudan itu dikhususkan untuk upacara kematian dan lain sebagainya," kata I Putu Suarjana

Kalender masyarakat Desa Tenganan tak dibuat secara tertulis. Namun, masyarakat desa terbilang sudah hafal dengan kalendernya, berikut dengan ritual-ritual pada setiap bulannya.

"Kalau kalender kita kebanyakan nggak tertulis, masalah kalender masyarakat di sini 90% sudah hafal betul. Tidak pernah mencatat agenda khusus," ujar I Putu Suarjana.

Meski memiliki sistem kalender tersendiri, masyarakat di Desa Tenganan masih menggunakan dan memiliki kalender masehi untuk kepentingan pendidikan dan pekerjaan.

"Kami masih menerima budaya luar sepanjang tidak bertentangan. Kalau masalah pendidikan kami pakai kalender nasional. Seperti saya, kalau pergi ke kantor kan mengikuti kalender nasional," kata I Putu Suarjana.




(fem/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Desa Kuno Tenganan Pegringsingan
Desa Kuno Tenganan Pegringsingan
13 Konten
Desa Tenganan Pegringsingan di Karangasem merupakan salah satu desa kuno di Bali. Desa ini termasuk desa Bali Aga, tidak takluk kepada Majapahit. Desa ini menjadi desa wisata dengan daya tarik budaya dan kulturnya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads