Kuda Persembahan yang Hilang, Ini Kisah Desa Tenganan Pengringsingan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kuda Persembahan yang Hilang, Ini Kisah Desa Tenganan Pengringsingan

Ni Made Nami Krisnayanti - detikTravel
Senin, 16 Okt 2023 08:53 WIB
Desa Tenganan, Karangasem, Bali
Desa Tenganan, Bali (Foto: Ni Made Nami Krisnayanti)
Karangasem -

Desa Tenganan Pengringsingan bukan hanya menjadi desa Bali Aga, tetapi juga menyimpan keunikan pada budaya dan adat istiadatnya. Ternyata, desa ini berawal dari kuda persembahan yang hilang.

Tamping Takon Tebenan Desa Tenganan I Putu Suarjana menyebut bahwa awal mula masyarakat Desa Tenganan Pengringsingan di Karangasem yang ada itu berasal dari Gianyar, tepatnya dari Bedahulu atau Bedulu. Suatu ketika, Raja Bedahulu bernama Mayadenawa melaksanakan Aswamedha Yadnya dengan kurban seekor kuda berbulu putih bernama Oncesrawa.

Pada saat kuda Oncesrawa akan digunakan sebagai kurban, ternyata kuda tersebut hilang. Mengetahui hal tersebut, diperintahkanlah Wong Peneges untuk mencari kuda Oncesrawa yang menghilang.

Wong Peneges membagi rombongan, ada yang mencari ke arah timur, barat, dan utara. Ternyata yang menemukan adalah Wong Peneges yang pergi ke arah timur tepatnya di Pesisir Candi Dasa. Namun, kuda Oncesrawa sudah dalam keadaan mati.

Desa Tenganan, Karangasem, BaliDesa Tenganan, Karangasem, Bali Foto: Ni Made Nami Krisnayanti


Karena telah berhasil menemukan kuda Oncesrawa, Dewa Indra memberikan hadiah kepada Wong Peneges. Sejauh mana bau bangkai kuda Oncesrawa dicium maka seluas itu daerah yang bisa ditempati oleh Wong Peneges.

Mendengar hal tersebut, Wong Peneges akhirnya memotong bangkai kuda Oncesrawa dan membuang potongan-potongan tersebut ke segala arah yang berjauhan, sehingga bau yang dihasilkan bisa lebih luas dan dapat menguasai daerah yang lebih luas.

Potongan-potongan kuda tersebut saat ini menjadi simbol 34 tempat suci di Desa Tenganan dan muncullah luas Desa Tenganan sebesar 917,200 hektar.

Kakidukun, tempat suci yang bentuknya menyerupai phallus (kemaluan) kuda dalam keadaan tegak. Konon apabila ada sepasang suami istri belum memperoleh keturunan dalam perkawinannya maka mereka mohon ke tempat suci Kakidukun, agar bisa mempunyai keturunan.

Batu Taikik, tempat suci berbentuk monolith yang dianggap sebagai bekas isi perut atau kotoran kuda Oncesrawa. Tempat suci ini terletak di bagian utara Desa Tenganan.

Penimbalan, tempat suci berbentuk monolith yang dianggap sebagai bekas pahanya kuda Oncesrawa dan terletak di Bukit Papuhur, bagian barat Desa Tenganan.

BALI, INDONESIA - JUNE 23: Women from Indigenous community of Tenganan Pegringsingan ride ancient spinning wheels called Ayunan Jantra after the Pandanus war ritual called Mekare-Kare on June 23, 2022 in Tenganan Pegringsingan Village, Bali, Indonesia. The ancient Tradisi di Desa Tenganan Bali (Getty Images/Agung Parameswara)



Batu Jaran, tempat suci yang dianggap sebagai bekas matinya kuda Oncesrawa dan terletak di bagian utara Desa Tenganan.

Setelah diberikan izin untuk menetap di wilayah dengan luas 917,200 hektar tersebut, Wong Peneges mulai mendirikan sebuah desa di tengah-tengah tiga bukit, yaitu bukit di sebelah timur (bukit kangin), bukit di sebelah barat (bukit kauh), dan bukit di sebelah utara (bukit kaja). Karena lokasinya yang terletak di antara tiga bukit ini, desa ini kemudian dinamai "Tengahan," dan seiring berjalannya waktu, nama ini berubah menjadi "Tenganan."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Bali Aga itu merujuk bahasa India. Dalam bahasa India, Aga adalah pegunungan. Jadi Bali Aga adalah Bali pegunungan. Sebutan Bali Aga juga dikarenakan Desa Tenganan adalah salah satu desa yang tidak terpengaruh oleh kehidupan Kerajaan Majapahit.




(fem/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Desa Kuno Tenganan Pegringsingan
Desa Kuno Tenganan Pegringsingan
13 Konten
Desa Tenganan Pegringsingan di Karangasem merupakan salah satu desa kuno di Bali. Desa ini termasuk desa Bali Aga, tidak takluk kepada Majapahit. Desa ini menjadi desa wisata dengan daya tarik budaya dan kulturnya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads