Ada banyak kelenteng di Taipei dan tua-tua, tapi detikTravel merekomendasikan Kelenteng Long Shan. Pas, strategis dan inilah one stop destination, belanja dan berwisata religi sekaligus. Cocoklah untuk traveler Indonesia.
Long Shan menawarkan suasana yang kontras dengan hiruk pikuk Taipei dan aneka tempat belanjanya. detikTravel pernah ke tempat ini beberapa waktu lalu dan suasananya syahdu, tenang dan penuh doa. Ini tempat yang pas untuk rehat sejenak setelah menjelajah Taipei seharian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas wisata dan peribadatan seolah tidak ada habisnya di kelenteng ini. Apalagi menjelang Imlek, Long Shan Temple dijamin ramai. detikTravel malah merekomendasikan Anda datang menjelang malam hari, siang hari Anda bisa putar-putar Kota Taipei dulu sepuasnya.
Ciri khas dari kelenteng ini adalah ornamen bertema naga, sesuai namanya 'Long' yang berarti naga. Sepasang naga menjadi ornamen di bagian atap kelenteng. Secara garis besar, Kelenteng Long Shan terbagi menjadi tiga tempat peribadatan. Bagian depan, tengah dan belakang. Kelenteng ini menjadi tempat Dewi Kwan Im, Dewi Kasih Sayang.
Suasana khusyuk dan syahdu langsung terasa saat masuk ke dalam kelenteng. Turis yang datang bukan untuk beribadah, biasanya diarahkan ke selasar kiri kelenteng. Sementara mereka yang beribadah ada di tengah atau di sisi kanan. Anda bebas berfoto di depan kelenteng, namun di bagian dalam blitz kamera Anda harus dimatikan.
Nah sekarang, ini alasan kenapa detikTravel merekomendasikan Anda datang menjelang malam hari. Karena setelah puas melihat Kelenteng Long Shan, itulah waktu dimana pasar malam Huaxi memulai aktivitasnya.
Huaxi atau hwahsi dalam dialek yang setempat, artinya adalah Gang Ular. Hal itu memang karena ciri khas pasar malam ini dibandingkan dengan sekitar 10 pasar malam lain yang ada di Taipei, yaitu di Huaxi ada rumah-rumah makan yang menjual daging ular, kadal dan sejenisnya.
Pasar sudah buka mulai pukul 16.00 waktu setempat sampai pukul 03.00 dini hari. Jadi usai dari Kelenteng Long Shan, perut lapar dan ingin cuci mata, tinggal melipir ke samping kelenteng. Hiruk pikuk dan keramaian pusat jajanan malam langsung terasa ketika kita masuk ke pasar malam Huaxi dari Jl Guangzhou. Beraneka lapak berjejer di sepanjang jalan, berebut perhatian pengunjung.
Beraneka jajanan seperti gulali khas China, kacang, jagung rebus dan bakar, berpadu dengan jajanan modern dari burger sampai es krim. Harga makanan beragam dari 20-100 Dollar Taiwan (Rp 8.000-40.000) lumayan murah, bukan?
Kedai-kedai teh, bakmie, bebek dan babi panggang, penuh pengunjung yang larut dalam obrolan seru. Banyak juga penjual baju dan lapak-lapak alat rumah tangga. Aneka suvenir, aksesoris dan pajangan tradisional China juga banyak bertebaran di sini. Selamat berwisata religi sambil belanja!
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Pemkab Jamin Wisata Aman dan Nyaman
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Polisi Mediasi