Penuh Khusyuk Saat Umrah Ramadan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Wisata Religi

Penuh Khusyuk Saat Umrah Ramadan

- detikTravel
Kamis, 10 Jul 2014 08:10 WIB
Penuh Khusyuk Saat Umrah Ramadan
Kabah (Putri/detikTravel)
Mekkah -

"Begitu dekat dengan Tuhan," itulah kata yang banyak dilontarkan traveler yang berwisata religi Ramadan di Tanah Suci. Meski udara panas di Makkah, semangat untuk beribadah tak pernah padam di hati umat Muslim.

Tanah Suci Makkah al Mukaramah, inilah tujuan hampir seluruh umat Muslim di dunia. Keberadaannya pun jadi destinasi impian seluruh Muslim.

Tak mudah mencapai Makkah. Ada banyak rintangan yang harus dilalui. Ribuan kilometer harus ditempuh. Belum lagi perbedaan cuaca yang cukup mencolok. Semua jadi cobaan yang tak biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, semua rintangan akan terbayar lunas begitu Kabah berdiri tegak di hadapan. Panas yang membakar kulit seketika hilang, berganti dengan cucuran air mata bersyukur bisa melaksanakan ibadah Ramadan di Tanah Suci.

"Rasanya nikmat banget," tutur traveler bernama Bila, saat diwawancara detikTravel, Kamis (10/7/2014).

Menurutnya, berwisata religi dengan umrah adalah salah satu cara paling nikmat yang pernah ia lakukan. Selain mengincar pahala, ibadah yang dijalankan pun terasa lebih khusyuk.

"Walau pun udara tahun ini lagi panas banget, tapi entah kenapa enggak terasa aja. Pokoknya semua nikmat deh," tutup Bila.

Senada dengan Bila, traveler bernama Nisa juga merasakan kenikmatan umrah Ramadan. "Di sana itu suasananya kondusif banget untuk ibadah," ujarnya.

Selain salat, tawaf dan rukun umrah lainnya, tak sedikit wisatawan religi ini menghabiskan waktu dengan mengaji. Tak heran, ketika Ramadan, Masjidil Haram selalu penuh orang.

"Kebanyakan pada Itikaf juga di masjid," tambah Nisa.

Traveler lain bernama Ratna juga mengaku umrah Ramadan terasa nikmat meski panas. "Kemarin itu panas banget sampe 47 derajat Celcius," ungkap Ratna.

Meski begitu, ternyata cuaca tak menghambat ibadah Ratna. Ia tetap semangat menjalani umrah di tengah cuaca panas.

"Suasananya enak banget. Masjidil Haram penuh terus. Biasanya orang-orang baru datang ke masjid pas Ashar dan lanjut terus sampai Isya," jelas Ratna.

Berbuka puasa pun hampir dilakukan banyak jamaah di dalam masjid. Tak perlu repot membawa makanan, karena ada banyak orang yang memberi makanan buka secara cuma-cuma, mengingat pahala yang dijanjikan begitu besar.

"Banyak banget yang kasih makanan untuk buka, semua orang pasti dapat," jelasnya.

Bahkan, ada orang yang sengaja membawa termos, piring, hingga gelas untuk membagikan makanan. Tapi jangan dikira pembagian ini tidak terarah. Semua tertib karena telah diatur sedemikian rupa.

Di dalam masjid sudah dibuat shaf-shaf yang diberi tatakan plastik. Ini adalah gaya makan orang Arab. Lalu baru dibagikan yogurt, roti, kurma, air zam-zam, dan lain lain.

"Biasanya setelah Magrib semua tidak ada yang keluar masjid. Mereka menunggu sampai Isya, lalu lanjut tarawih," imbuh Ratna.

Soal tarawih, ternyata tidak ada ceramah di sela-sela salat. Tarawih pun dilaksanakan sebanyak 23 rakaat. Meski begitu, lanjut Ratna, tak sedikit pula jamaah yang berhenti di rakaat ke-8 dan melanjutkan witir di hotel.

"Pokoknya umrah Ramadan itu enak banget," celetuknya.

(ptr/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads