detiktravel berkesempatan umroh di Tanah Suci Makkah ketika Ramadan beberapa waktu lalu. Untuk mencapai Makkah, memang banyak halangan yang harus dilalui. Tak hanya tempatnya jauh, perbedaan cuaca yang begitu mencolok juga menjadi cobaan yang harus dilewati.
Semua kesulitan akan terbayar ketika tiba menyaksikan Kabah yang berdiri dengan kokohnya. Rasa syukur tak henti-hentinya terucap, tak sedikit pula yang sampai mencucurkan air mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan semangat yang ada, jamaah umroh akan melakukan semua rukun umroh, seperti salat, tawaf dan lain sebagainya. Di tengah cuaca yang bisa mencapai 47 derajat celcius, para jamaah seperti tidak saling mengeluh. Banyak yang menghabiskan waktu dengan mengaji di Masjidil Haram.
Masjidil Haram pun terlihat selalu ramai, apalagi sejak Ashar hingga Isya menjelang. Saat waktu buka puasa tiba, jamaah berbuka bersama di masjid. Banyak orang yang memberi makanan secara cuma-cuma untuk berbuka puasa.
Beberapa orang juga ada yang sengaja membawa termos, piring dan gelas untuk membagi makanan. Semua pembagian ini berjalan tertib karena telah diatur sebaik mungkin. Ah, indahnya berbagi.
Shaf-shaf yang diberi tatakan plastik sudah tersedia di masjid. Kemudian makanan untuk berbuka seperti kurma, yogurt, roti, air zam-zam dan lain sebagainya akan dibagikan. Seusai makan, jamaah tidak serta merta keluar dari masjid.
Biasanya banyak yang menunggu sampai Isya, kemudian lanjut hingga tarawih. Salat Tarawih dilaksanakan sebanyak 23 rakaat, tanpa ceramah di sela-sela salat. Tapi ada juga jamaah yang berhenti pada rakaat ke-8.
Semua kegiatan umroh di bulan Ramadan terasa tetap nyaman dan lancar. Semua ini juga didasari dengan niat dan semangat yang tak pernah putus selama umroh berlangsung.
(krn/Azhari Harahap)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum