Traveler yang menonton film horor, mungkin pernah mendengar tentang ritual Voodoo atau ilmu santet khas benua hitam Afrika. Dilansir detikTravel dari BBC, Senin (10/8/2015) ilmu voodoo pertama kali berkembang di Afrika Barat sebelum dibawa oleh para budak ke Amerika.
Apabila ingin tahu lebih banyak atau sekedar penasaran, traveler bisa datang ke Pasar Akodessewa di Togo, Afrika. Di pasar tersebut, traveler dapat melihat berbagai atribut hingga perlengkapan voodoo yang aneh dan tidak biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi walau terdengar ngeri, gambaran voodoo yang menyeramkan seperti di film ternyata tidak benar. Bagi orang Afrika, atribut voodoo juga disebut sebagai jimat keberuntungan yang dapat membawa kebaikan dan keberuntungan bagi penggunanya.
Salah satu contohnya ada obat yang diyakini bisa membuat wanita lebih mudah hamil bagi yang ingin memiliki anak. Ada juga kaki simpanse yang dipercaya berguna bagi kiper untuk menangkap bola yang ditujukan ke gawangnya. Aneh-aneh saja.
Kalau diibaratkan, Pasar Voodooo Akodessewa di Togo mungkin seperti kantong ajaib Doraemon yang menyediakan solusi semua orang secara tradisional. Ampuh tidaknya tentu kembali lagi pada traveler yang mempercayainya.
"Tempat ini seperti toko obat bagi semua orang di dunia. Ketika seseorang memiliki penyakit serius yang tidak bisa disembuhkan di rumah sakit, mereka datang ke pasar ini," ujar salah satu dukun setempat yang bernama Joseph.
Kalau mau sekedar tahu saja, traveler juga bisa berkonsultasi dengan dukun voodoo yang ada di Pasar Akodessewa. Tidak sedikit turis yang datang karena penasaran. Bahkan tersedia juga tur keliling pasar untuk para turis.
Namun secara status, Pasar Akodessewa adalah resmi dan diakui oleh pemerintah. Bahkan Pasar Akodessewa disebut-sebut sebagai salah satu ikon wisata di Kota Benin, Togo.
"Pemerintah tahu apa yang kami lakukan dan di mana kami berada," ujar Joseph.
Bisa jadi keliling pasar untuk mencari barang voodoo adalah hal yang tidak biasa. Tapi bagi traveler yang anti-mainstream, mungkin bisa datang ke Pasar Akodessewa di Togo. Hitung-hitung untuk pengalaman.
(rdy/Aditya Fajar Indrawan)
Komentar Terbanyak
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan