Pohon yang dikenal sebagai Shajarat al Hayat atau Pohon Kehidupan di kawasan Southern Governorate, Bahrain sungguh menakjubkan dan misterius. Tak mengherankan kalau setiap tahunnya ada sekitar 50 ribu turis datang ke sana untuk melihat langsung seperti apa Pohon Kehidupan ini.
Dilongok dari situs pariwisata Bahrain, Kamis (23/6/2016), Pohon Kehidupan merupakan pohon mesquites dengan nama latin Prosopis cineraria. Pohon yang tingginya mencapai 9,75 meter tersebut telah hidup di area gurun pasir di dataran tinggi Bahrain selama sekitar 400 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sekitar pohon tersebut tak terlihat adanya tumbuhan lain karena memang areanya begitu gersang. Pohon mesquite ini memang dikenal mempunyai akar yang kuat dan mampu beradaptasi di daerah gurun, namun kabarnya ratusan meter dari posisi pohon memang tak tampak keberadaan sumber air.
Pohon Kehidupan pun tak jarang dikaitkan dengan mitos dan agama. Ada yang berpendapat kalau pohon tersebut dijaga oleh Enki, dewa air kuno dalam mitologi Babilonia dan Sumeria. Tak sedikit pula yang meyakini kalau lokasi Pohon Kehidupan itu adalah Taman Eden, tempat yang melatari kisah Adam dan Hawa serta buah khuldi.
Tentunya selain dikaitkan dengan agama, banyak yang mencari alasan logis kenapa pohon bisa bertahan hidup. Setelah ditelusuri, kemungkinan Pohon Kehidupan bisa bertahan karena udara sekitar yang lembab. Pohon juga tumbuh di ketinggian 9-12 meter di atas permukaan laut, sedangkan air tanah di sekitar sana kabarnya lebih tinggi dari permukaan laut sehingga kemungkinan akar pohon bisa mencapainya.
Apapun alasannya, Pohon Kehidupan hingga kini masih hidup dengan subur. Belum ada tanda-tanda kalau pohon yang sendirian di gurun itu akan mati. Turis yang penasaran pun terus berdatangan ke sana jika sedang traveling di Bahrain.
Di sekeliling pohon dipasang pagar besi untuk melindunginya dari vandalisme. Tersedia pula panggung kecil yang sering menjadi tempat hiburan dan tempat yang teduh untuk wisatawan yang ingin menikmati keindahan pohon ini. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan