Ada banyak hal menarik yang dapat dilakukan traveler ketika berkunjung ke Arab Saudi. Misalnya saja melihat unta hingga kebun kurma yang sangat khas Timur Tengah.
Beberapa waktu lalu, detikTravel pun sempat melihat peternakan unta dan perkebunan kurma di sela kunjungan umroh. Dihimpun oleh detikTravel, Kamis (2/3/2017), berikut adalah infonya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Arab Saudi, peternakan unta umumnya dapat dijumpai di Hudaibiyah, Asyuraeek, dan Ja'ronah. Di antara ketiganya, yang paling mudah diakses adalah Hudaibiyah yang berlokasi sedikit di luar Kota Makkah menuju Jeddah.
Setibanya di peternakan unta, pengunjung bisa memberi makan unta dengan rumput yang sudah disediakan. Kendati hidup di gurun yang mana sejauh mata memandang sulit sekali menemukan tanaman hijau, namun unta-unta yang ada cukup gemuk. Bahkan unta-unta tersebut bisa memproduksi susu.
Selain itu, traveler juga bisa mempelajari berbagai fakta menarik tentang unta. Misalnya saja, tubuh unta dapat bertahan hingga suhu 41 derajat Celcius. Jika lebih dari suhu itu, kulit unta akan berkeringat.
Hebatnya, unta mampu bertahan dengan kehilangan massa sekitar 20 hingga 25 persen selama berkeringat. Padahal umumnya makhluk hidup jika maksimal kehilangan 3-4 persen massa akan mengalami gagal jantung akibat mengentalnya darah.
Uniknya lagi, di sana traveler juga bisa menemukan botol kuning yang tak lain adalah air kencing unta. Kencing tersebut dijual kepada pada pengunjung. Harga kencing unta dalam botol ukuran 330-350 ml adalah 20 Riyal atau sekitar Rp 71 ribu.
Harga kencing unta itu jauh lebih mahal ketimbang harga susu unta segar yang juga dijual di peternakan unta. Susu dalam botol ukuran 330-350 ml harganya 5 Riyal atau sekitar Rp 18.000. Kencing unta lebih mahal karena unta jarang kencing.
Perkebunan kurma
Selama ribuan tahun, kurma telah dikonsumsi di Timur Tengah. Madinah, Arab Saudi dikenal sebagai penghasil kurma terbesar. Tak heran banyak kebun kurma di kota ini. Mereka yang umrah ke Arab Saudi umumnya suka mampir ke sini.
Di Madinah, traveler bisa melihat perkebunan kurma yang terletak tidak jauh dari Masjid Quba. Untuk diketahui, di sekitar Masjid Quba pun sebenarnya dijumpai beberapa perkebunan kurma. Maklum, tanah sekitar Masjid Quba dulunya merupakan kebun kurma.
Pada saat berkunjung, umumnya kurma belum siap panen. Biasanya pohon kurma mulai bisa dipanen buahnya ketika berusia 7 sampai 10 tahun. Di setiap musim panennya, pohon kurma dewasa bisa menghasilkan 80-120 kg buah kurma lho.
Bagi traveler yang belum pernah melihat pohon kurma, sekilas pohonnya tampak seperti pohon kelapa sawit dengan tinggi sekitar 15-25 meter. Namun, di tangkainya ada duri seperti pohon salak.
Karena pohon kurma di Indonesia merupakan hal tak biasa, tak heran jika pengunjung dari Indonesia memanfaatkan pohon kurma itu untuk berfoto.
Fakta unik lainnya, buah kurma pun dipercaya sebagai penangkal sihir dan racun, karenanya tabib di Saudi selalu menganjurkan pasiennya makan kurma.
Setelah puas melihat perkebunan kurma, kamu juga bisa mampir ke toko oleh-oleh yang isinya didominasi kurma. Ada aneka jenis kurma yang dijual antara lain kurma sukkary, safawi, mabroom, sagai, dan kurma ajwa yang juga dikenal sebagai kurma nabi. Dijual pula kurma basah yang masih segar.
Harga kurma bervariasi, dari 10-80 Riyal (Rp 36 ribu-Rp 285 ribu). Umumnya kurma ajwa lebih mahal ketimbang kurma lainnya. Sedangkan kurma basah sering ditawarkan 15-20 Riyal (Rp 53 ribu-Rp 71 ribu) per kilonya.
Setelah membaca artikel di atas, tentunya traveler yang umroh atau liburan ke Arab Saudi tidak boleh lupa untuk melihat peternakan unta dan perkebunan kurma. (bnl/krn)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit