Kapalicarsi alias Grand Bazaar, berada di kawasan kota tua Istanbul. Letaknya tak terlalu jauh dari Masjid Biru yang ikonik. Grand Bazaar mulai dibangun sekitar tahun 1461 pada masa Kesultanan Utsmaniyah.
Awalnya Grand Bazaar menjadi pusat jual beli tekstil. Namun seiring perkembangannya barang-barang lainnya hingga yang mewah juga dijual di sini. Toko-toko yang buka pun semakin banyak. Memasuki abad ke-17, untuk melindungi dari kebakaran, bangunan pasar diberi kubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
detikTravel berkesempatan berkunjung ke Grand Bazaar beberapa pekan lalu. Saat itu hari menjelang sore, sekitar satu setengah jam saya berkeliling pasar ini karena sehari-harinya Grand Bazaar yang buka pukul 08.30 ini akan tutup pukul 19.00 waktu setempat.
![]() |
Saya pun berjalan perlahan sambil melihat-lihat barang dagangan di toko. Para penjual di sini banyak yang bisa bahasa Inggris sehingga tak sulit kalau mau bertanya-tanya soal barang maupun harga. Oiya, di sini bisa tawar menawar lho, traveler bisa mendapat harga yang bersahabat di kantong.
![]() |
Toko yang ada tertata rapi, jalanan di dalamnya pun bisa dibilang bersih, jauh dari becek-becekan. Walaupun suasana ramai, berkeliling dan memilih-milih barang di sini pun tetap nyaman.
Kalau mau memilih karpet misalnya, tinggal berjalan santai mengunjungi aneka toko yang menjualnya. Wah pastinya bakalan bingung kepingin yang mana karena banyak banget pilihannya.
Karpet dari berbagai bahan, motif dan warna, memanjakan mata pembeli Grand Bazaar. Banyak yang asli buatan Turki, tapi ada pula buatan negara lain seperti Pakistan dan Iran.
Kalau mau sekadar window shopping pun boleh juga. Para pedagang dengan senang hati menjawab kalau kita sudah mulai tanya-tanya soal barang dan harganya. Untuk bungkusannya juga diperhatikan. Misalnya saja mau beli piring dan mangkok, nanti akan di-packing dengan bubble wrap jadi aman kalau ditaruh dalam tas.
Kalau mau lebih puas belanja di Grand Bazaar, sebaiknya sediakan waktu paling tidak 3 jam. Biar bisa melihat-lihat aneka barang di berbagai sudutnya. Berhubung banyak jalan berbeda di dalam pasar, sebaiknya ingat-ingat pintu masuknya dari gate berapa. Apalagi kalau terpisah dari rombongan, agar kalau tersasar tinggal tanyakan saja arah ke gate yang dituju dengan pedagang setempat.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan