Kamis, 25 Apr 2019 12:50 WIB
INTERNATIONAL DESTINATIONS
Uji Terbang Pesawat yang Lebih Ringan dari Udara
Ahmad Masaul Khoiri
detikTravel

FOKUS BERITA
Serba-serbi Penerbangan
Edinburgh - Sebuah pesawat dengan berat lebih ringan dari udara telah diuji terbang. Bagaimana hasilnya?
Dilansir CNN Travel, Rabu (24/4/2019), inilah pesawat inovatif yang berbentuk balon. Namanya adalah Phoenix dan baru diterbangkan untuk pertama kali.
Phoenix dirancang menjadi lebih ringan dari udara untuk menghasilkan daya dorong dan memungkinkannya untuk tetap di langit tanpa batas. Secara resmi dikenal sebagai pesawat otonom dengan daya tahan sangat lama itu dikembangkan oleh para ilmuwan di Skotlandia.
uji cobanya diterbangkan dengan jarak 120 meter selama uji coba penerbangan pertama pada bulan Maret lalu. Pesawat seperti balon udara ini memiliki panjang 15 meter dan lebar sayap 10,5 meter. Rancangannya bertujuan untuk bisnis dan penggunaan ilmiah, dan pembuatnya berharap akan merevolusi industri telekomunikasi.
"Phoenix bisa terbang sebagai pesawat yang lebih ringan dari udara. Sistem ini memungkinkan Phoenix sepenuhnya bisa terbang mandiri," jelas Andrew Rae, profesor teknik di University of the Highlands dan Islands Perth College, yang terlibat dalam proyek ini.
"Kendaraan yang didasarkan pada teknologi ini dapat digunakan sebagai satelit pseudo dan akan memberikan opsi yang jauh lebih murah untuk kegiatan telekomunikasi," imbuh dia.
BACA JUGA: Naik Pesawat Bakal Ditimbang Supaya Irit Bahan Bakar
Tim di belakang pembuatan pesawat juga percaya itu bisa digunakan untuk menyediakan Wi-Fi ke daerah-daerah terpencil. Badan Phoenix diisi helium yang memungkinkannya untuk naik ke udara, serta kantong udara yang menghirup dan menekan udara yang memungkinkannya untuk turun.
Phoenix juga memiliki panel surya di sayap dan ekornya yang digunakan untuk mengisi baterai yang menggerakkan katup dan pompa. Pesawat yang dipenuhi gas ini telah muncul kembali ke langit dalam beberapa tahun terakhir.
Adalah The Airlander 10, sebuah pesawat besar berhelium yang diklaim sebagai pesawat terbesar di dunia. Mereka berharap dapat memproduksi secara komersial dalam beberapa tahun ke depan.
(msl/fay)
Dilansir CNN Travel, Rabu (24/4/2019), inilah pesawat inovatif yang berbentuk balon. Namanya adalah Phoenix dan baru diterbangkan untuk pertama kali.
Phoenix dirancang menjadi lebih ringan dari udara untuk menghasilkan daya dorong dan memungkinkannya untuk tetap di langit tanpa batas. Secara resmi dikenal sebagai pesawat otonom dengan daya tahan sangat lama itu dikembangkan oleh para ilmuwan di Skotlandia.
![]() |
"Phoenix bisa terbang sebagai pesawat yang lebih ringan dari udara. Sistem ini memungkinkan Phoenix sepenuhnya bisa terbang mandiri," jelas Andrew Rae, profesor teknik di University of the Highlands dan Islands Perth College, yang terlibat dalam proyek ini.
"Kendaraan yang didasarkan pada teknologi ini dapat digunakan sebagai satelit pseudo dan akan memberikan opsi yang jauh lebih murah untuk kegiatan telekomunikasi," imbuh dia.
BACA JUGA: Naik Pesawat Bakal Ditimbang Supaya Irit Bahan Bakar
Tim di belakang pembuatan pesawat juga percaya itu bisa digunakan untuk menyediakan Wi-Fi ke daerah-daerah terpencil. Badan Phoenix diisi helium yang memungkinkannya untuk naik ke udara, serta kantong udara yang menghirup dan menekan udara yang memungkinkannya untuk turun.
Phoenix juga memiliki panel surya di sayap dan ekornya yang digunakan untuk mengisi baterai yang menggerakkan katup dan pompa. Pesawat yang dipenuhi gas ini telah muncul kembali ke langit dalam beberapa tahun terakhir.
Adalah The Airlander 10, sebuah pesawat besar berhelium yang diklaim sebagai pesawat terbesar di dunia. Mereka berharap dapat memproduksi secara komersial dalam beberapa tahun ke depan.
FOKUS BERITA
Serba-serbi PenerbanganBERITA TERKAIT
BACA JUGA