Jerman memiliki rumah sakit besar yang sempat digunakan pada masa Perang Dunia, termasuk merawat Hitler. Kini tempat itu terbengkalai dan terkesan horor.
Rumah Sakit Beelitz-Heilstatten terletak di barat daya Kota Berlin, Jerman. Dibangun pada tahun 1898, rumah sakit ini pernah menjadi rumah sakit khusus untuk penderita tuberkolosis (TBC). Saat itu, virus TBC memang mewabah di Berlin sehingga diperlukan rumah sakit khusus untuk merawat para pasien.
Saat itu, Beelitz-Heilstatten boleh dibilang merupakan rumah sakit top yang dilengkapi berbagai fasilitas. Dalam kompleks rumah sakit itu terdapat kantor pos, toko roti, toko daging, dan restoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasuki masa Perang Dunia I, Beelitz-Heilstatten diubah fungsinya menjadi rumah sakit khusus militer. Rumah sakit ini merawat para tentara Jerman yang terluka dalam perang.
Selain itu, Rumah Sakit Beelitz-Heilstatten juga pernah digunakan untuk merawat pemimpin Nazi, Adolf Hitler, yang mengalami cedera paha pada Pertempuran Somme di akhir 1916.
![]() |
Sayangnya, usai Perang Dunia II, Beelitz-Heilstatten berhasil diambil alih tentara Soviet karena Jerman kalah pada perang tersebut. Rumah sakit itu akhirnya kembali diubah fungsinya menjadi rumah sakit militer Soviet.
Beelitz-Heilstatten baru kembali ke tangan Jerman pada 1995 setelah Soviet mengalami perpecahan dan kemudian para tentaranya ditarik dari Jerman. Rumah sakit ini pun digunakan untuk merawat penderita Parkinson.
Namun pada tahun 2000, pemerintah Jerman memutuskan untuk menutup Rumah Sakit Beelitz-Heilstatten. Kompleks rumah sakit dibiarkan terbengkalai sampai saat ini.
![]() |
Dengan kondisi yang tak terawat selama bertahun-tahun, tak ayal tempat ini pun menjadi bernuansa horor. Di sana masih terlihat bekas peralatan medis yang tak terpakai, seperti kasur dan alat-alat operasi.
Tapi kondisi ini justru menarik perhatian orang-orang yang penasaran dengan kondisi rumah sakit terbengkalai. Maka pada 2015, dibangun jalur bagi pejalan yang ingin melihat situs ini dengan aman.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol