Dubai, UEA -
Palm Jumeirah mungkin terkenal dengan hotel bintang lima dan villa mewahnya. Tapi traveler tahu kalau di sini juga ada rumah sakit ikan?
Mengutip CNN Travel, Fish Hospital di Atlantis Dubai merupakan resor bertema laut yang menjadi rumah bagi 65.000 penghuni laut. Semua hewan air di sini dijaga dengan baik, mulai dari ikan anthia kecil hingga hiu karang ujung hitam sepanjang dua meter.
Lebih dari 100 spesialis perawatan hewan berkontribusi di rumah sakit ikan ini. Ada penyelam, aquarists hingga dokter hewan memastikan menjaga kualitas air dan semua sistem berjalan dengan lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bertujuan untuk fokus pada pencegahan daripada pengobatan," kata direktur pelayanan veteriner (kedokteran hewan) rumah sakit, Ana Salbany.
 Palm Jumeirah mungkin terkenal dengan hotel bintang lima dan villa mewahnya. Tapi traveler tau kalau di sini juga ada rumah sakit ikan? Foto: (2021 Atlantis, The Palm Dubai) |
Pada hari biasa, Salbany dan tim melakukan penilaian kesehatan hewan laut seperti pengambilan sampel darah atau melakukan rontgen pada hewan yang berpotensi cedera. Dedikasi untuk memelihara populasi yang sehat ini menjadi faktor kunci dalam akuarium, di mana telah diakui akreditasi standar emas oleh Association of Zoos and Aquariums (AZA).
Meski namanya rumah sakit, namun jarang terjadi hewan yang sakit di antara akuatik di sini. Tapi bukan berarti hari-hari akan tenang begitu saja.
Hewan yang baru bergabung dengan akuarium akan dikarantina. Saat musim panas yang terik, akan disediakan tempat yang aman dan suhu yang terkontrol untuk para penyu. Ada juga tempat pembiakan ubur-ubur bulan, karang dan hiu di akuarium.
"Saat penyelam kami menemukan telur hiu di laguna, mereka memanennya dan membawanya ke tempat aman di Rumah Sakit Ikan," kata Manajer The Lost Chambers Aquarium, Rob Bennet.
Selanjutnya, makanan ikan setara dengan hidangan tamu di hotel
Embrio hiu karpet Arab akan berada di dalam telurnya yang dikenal sebagai 'dompet putri duyung'. Selama sembilan hingga 12 bulan mereka akan mengonsumsi kuning telur yang terkandung dalam kantung dan terus bergerak untuk mengoksidasi cairan di sekitarnya.
Kemandirian ini yang membuat mereka menjadi spesies yang layak untuk dilepas ke alam liar. Tim Atlantis bekerja sama dengan Kota Dubai untuk melepas sejumlah hiu karpet remaja ke perairan Teluk Arab setiap tahun. Hiu ini dianggap sebagai spesies yang terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Makanan menjadi hal yang diperhatikan bagi spesialis perawatan hewan di rumah sakit ini. Secara total, penghuni akuarium membutuhkan antara 350 hingga 400 kg makanan per hari.
"Di musim panas, kebutuhan kamu sedikit karena sinar matahari alami di laguna membantu pembentukan ganggang yang merupakan sumber makanan yang baik bagi sebagian penduduk kami," kata Bennett.
Tak kalah dengan manusia, makanan yang diberikan memiliki kualitas terbaik.
"Kami menyediakan berbagai macam makanan berbeda yang mencakup cumi-cumi, makarel, udang, kepiting dan lobster. Semuanya berkelas restoran, kualitas terbaik yang sama dengan yang kami sajikan untuk tamu di hotel," tambahnya.
Bahkan, sekitar 40 kg bawang putih digunakan untuk bahan makanannya di setiap bulan. Saat musim dingin, kala suhu menurun dan ganggang alami tak terbentuk dalam jumlah yang banyak, maka makanan dilengkapi dengan bayam dan selada yang kaya vitamin.
 Palm Jumeirah mungkin terkenal dengan hotel bintang lima dan villa mewahnya. Tapi traveler tau kalau di sini juga ada rumah sakit ikan? Foto: (2021 Atlantis, The Palm Dubai) |
Nah, wisatawan bisa mengunjungi rumah sakit untuk wisata edukasi. Sambil melihat kekayaan laut yang indah, wisatawan bisa menambah pengetahuan kehidupan laut.
"Kami berusaha sebaik mungkin untuk menjelaskan kekayaan kehidupan laut di Teluk kepada para tamu karena kurangnya pengetahuan tentang perairan kami. Orang-orang mengira, karena cuaca panas, tak ada yang hidup di sini," kata Bennet.
Selain itu rumah sakit ini juga berperan untuk menyadarkan kesalahpahaman orang-orang terhadap suatu spesies yang sebenarnya tak menyeramkan. Ini juga menjadi fokus Bennet dan tim.
"Dengan menampilkan hiu karpet Arab dan hiu lain di akuarium kami, kami dapat menunjukkan kepada orang-orang bahwa ada keanekaragaman yang besar dan hiu tak harus menakutkan," ujar Bennet.
"Bagian penting dari melindungi hiu adalah menghilangkan mitos itu dan ini adalah bagian penting dari melindungi hiu adalah menghilangkan mitos itu. Ini adalah bagian penting dari peran yang kami mainkan di sini," pungkasnya.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!