Tertunda Puluhan Tahun
Kendati sudah membeli pesawat sejak akhir 1990-an dan memindahkan dengan susah payah, rupanya mimpi Khamis dan Ata untuk memiliki kafe dan restoran pesawat tidak bisa langsung terwujud.
Proyek mereka tertunda setelah perang Palestina dan Israel berkecamuk pada akhir tahun 2000. Sudah begitu, sebuah pos pemeriksaan militer Israel dibangun di dekat pesawat itu parkir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
So, pelanggan dari kota terdekat Nablus pun tidak bisa leluasa memasuki kawasan itu. Selama tiga tahun area kafe dan restoran itu menjadi pos pemeriksaan dan militer Israel.
''Mereka bahkan membangun tenda di bawah sayap pesawat,'' kata Ata al-Sairafi.
Baca juga: Sejarah Madinah, Kota Sehat Menurut WHO |
Selama hampir 20 tahun, pesawat dan area itu ditinggalkan. Setelah pemberontakan mereda pada peperangan mereda di tahun 2000-an, Khamis dan Ata melanjutkan bisnis pembuangan limbah mereka dan taman hiburan kecil di Nablus yang mereka buka pada tahun 2007.
![]() |
Setelah lebih dari satu dekade menabung, mereka memutuskan pada tahun 2020 untuk mulai membangun kembali apa yang mereka impikan. Langkah pertama merenovasi pesawat.
Eh, baru juga mulai, usaha mereka dihentikan pandemi virus Corona.
Kini, setelah lockdown dilonggarkan, kafe dan restoran pesawat itu akhirnya dibuka untuk pelanggan. Di dalam pesawat terdapat sembilan meja dan pintu-pintunya terhubung ke dua jalur jet tua yang memungkinkan pelanggan untuk naik dengan aman. Hidung pesawat dicat dengan warna bendera Palestina dan ekornya dengan warna Yordania.
Khamis dan Ata berencana memasang dapur di bawah badan pesawat untuk menyajikan makanan kepada pelanggan di dalam pesawat.
Namun, tujuan jangka panjang mereka untuk membangun kembali taman hiburan dan kolam renang masih jauh. Pasangan itu mengatakan mereka kecewa karena tidak menerima dukungan keuangan dari pemerintah kota dan sedang mencari investor.
''Insya Allah, saya berharap proyek ini berhasil dan menjadi yang terbaik,'' kata Ata al-Sairafi.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol