Rusia akhirnya menarik mundur pasukan mereka dari Chernobyl. Konon katanya, banyak dari tentara mereka yang terpapar radiasi nuklir saat menduduki situs itu.
Chernobyl terkenal dengan wisata kelamnya. Ledakan dahsyat dari reaktor nuklir di tahun 1986 mengguncang kota ini, membuat Chernobyl diselimuti radiasi nuklir yang sangat tinggi dan memaksa jutaan orang untuk mengungsi dari tempat tinggalnya.
Sampai sekarang Chernobyl masih diselimuti radiasi nuklir dan dikenal sebagai salah satu tempat paling tercemar radiasi di muka bumi. Kota ini bahkan jadi kota mati dan terbengkalai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat perang Rusia Ukraina terjadi, anak buah Putin mengambil alih PLTN Chernobyl. Namun rupanya keputusan itu harus disesali oleh pihak Rusia karena kabarnya banyak tentara Rusia yang terpapar radiasi nuklir Chernobyl.
Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (7/4/2022), selama satu bulan lebih lamanya tentara Rusia menduduki Chernobyl. Namun akhirnya pada Jumat (1/4) lalu, Chernobyl dikembalikan ke tangan Ukraina.
Badan energi Ukraina, Energoatom mengonfirmasi kabar tersebut. Mereka menyebut penarikan pasukan Rusia dilakukan setelah ada kabar bahwa tentara mereka terpapar radiasi saat menggali parit di zona eksklusi di sekitar PLTN Chernobyl yang ditutup.
Namun, sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi atas kabar tersebut dari pihak Rusia. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) akan mencari informasi lebih lanjut dan bersiap mengirim misi ke PLTN Chernobyl di Ukraina utara.
Langkah penarikan pasukan Rusia dari Chernobyl ini terjadi setelah beberapa hari sebelumnya Kremlin berjanji untuk mengendurkan serangannya di Ukraina.
Namun, langkah ini dianggap sebagai dalih mereka untuk melakukan reposisi dan pengelompokan ulang pasukan, mempersiapkan kembali kekuatan mereka, dan pada akhirnya menerjunkan mereka kembali untuk serangan yang lebih dahsyat ke bagian timur Ukraina.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan